Konferensi Internasional ICHVEPS 2021 Presentasikan 127 Paper dari 18 Negara
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id-Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung kembali menyelenggarakan International Conference on High Voltage Engineering and Power Systems (ICHVEPS) yang ketiga tahun 2021. Acara konferensi internasional tersebut diselenggarakan secara daring pada 5-6 Oktober 2021.
Pada konferensi yang ketiga ini, dipresentasikan sekitar 127 paper dari 18 negara, yaitu Indonesia, China, Vietnam, Ekuador, Prancis, India, Iraq, Jepang, Malaysia, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Turki, USA, Kanada, New Zealang, Itali, dan Australia.
Dalam sambutan pembukaannya, Ketua Umum ICHVEPS 2021 Prof. Dr. Ir. Suwarno mengatakan, MT., IPU menyampaikan rasa terima kasih dan harapannya kepada semua peserta acara. Meskipun acaranya diselenggarakan secara daring, ia berharap semua peserta dari berbagai negara dapat mengikuti pelaksaan konferensi ini dengan baik dan mendapatkan benefit. "Semoga pandemi segera berakhir sehingga kita bisa menggelar konferensi secara offline," ujar Guru Besar KK Teknik Ketenagalistrikan STEI ITB itu.
Dekan STEI ITB, Dr. Tutun Juhana, ST., MT., menyambut baik pada konferensi ketiga ini. Konferensi ini didesain sebagai forum internasional saling bertukar gagasan, berdiskusi, dan mendesimenasikan hasil riset di bidang teknologi high voltage engineering and power systems.
“Paper akan dipresentasikan dalam tiga sesi. Dan semua paper yang telah diterima diseleksi untuk dipublikasikan,” ucapnya. Dr. Tutun berharap para peserta bisa menikmati konferensi ini meskipun dari jarak jauh karena tidak bisa datang langsung ke Bandung.
Selain para presenter paper, konferensi ini mengundang 15 speaker dari beberapa negara di antaranya Prof. Udaya Madawala dari New Zealand, Prof. Masayuki Hikita dari Japan, Prof. Guan-Jun Zhang dari China, Prof. Abu Siada dari Australia, Prof. Eduard Mulyadi dari USA, Dr. MV Reddy dari Canada, Prof. Andrea Cavallini dari Italy, Prof. R. Sarathi dari India, Prof. Gilbert Teyssedre dari France, Prof. Norasage Pattanadech dari Thailand, Prof. Pekik A. Dahono, Dr. Tumiran, Dr. Nanang Haryanto, Dr. Andreas, dan Prof. Suwarno from Indonesia.