Kuliah Perdana Prodi Kewirausahan SBM ITB

Oleh Neli Syahida

Editor Neli Syahida

BANDUNG, itb.ac.id - Mulai tahun ini Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB resmi membuka Program Studi (prodi) S1 Kewirausahaan. Minggu ini menjadi awal bergulirnya perkuliahan Prodi Kewirausahaan dengan angkatan pertama sebanyak 40 mahasiswa. Dalam rangkaian awal perkuliahan tersebut, pada Rabu (21/05/14) SBM ITB menggelar kuliah bertajuk "The First Journey of Bachelor Program of Entrepreneurship" di Auditorium SBM. Kuliah perdana ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa Prodi Kewirausahaan saja, namun turut hadir pula Kepala Prodi Kewirausahaan Wawan Dewanto, Ph.D, dosen-dosen pembimbing, pengusaha-pengusaha mentor, mahasiswa MBA-CCE, serta mahasiswa ITB secara umum.

Sambutan Wakil Dekan Bidang Sumber Daya SBM ITB Dr. Aurik Gustomo menjadi pembuka kuliah perdana ini. Aurik menyampaikan bahwa dibukanya Prodi Kewirausahaan ini sejalan dengan visi SBM yang ingin mencetak business leader masa depan yang berjiwa entrepreneur. Harapannya, Prodi Kewirausahaan benar-benar bisa berkontribusi nyata untuk Indonesia dalam mencetak pengusaha-pengusaha baru. "Jika prodi manajemen bisa mencetak sekitar 15% sampai 20% pengusaha, Prodi Kewirausahaan targetnya 100% lulusannya bisa langsung menjadi pengusaha," tandas Aurik.

Beberapa pengusaha dihadirkan untuk mengisi kuliah perdana ini dengan dimoderatori oleh Dwi Larso, Ph.D, salah satu penggagas lahirnya Prodi Kewirausahaan SBM ITB. Pengusaha yang hadir pada kuliah ini di antaranya adalah Sabar Situmorang (pemilik Rockets), Venny Mustofa (pendiri Shafira), Intan Saraswati (CEO kirim.co.id), Perry Tristianto (raja Factory Outlet), Komarudin Kudiya (pendiri Batik Komar), serta Budi Raharjo. Kuliah berformat talkshow ini banyak membahas motivasi awal dalam memulai berbisnis serta karakter yang diperlukan untuk siap menjadi pengusaha. Semua pembicara sepakat bahwa wajar jika uang memang seringkali menjadi motivasi awal pengusaha, namun hendaknya selain untuk diri sendiri, motivasi terhadap uang tersebut juga ditujukan untuk memenuhi kepentingan keluarga, sesama, hingga agama.

Menariknya, sistem perkuliahan semacam ini tidak hanya untuk kuliah perdana ini saja. Ke depannya bentuk perkuliahan Prodi Kewirausahaan juga akan banyak dibimbing langsung oleh mentor-mentor yang merupakan pengusaha. Saat ini Prodi Kewirausahaan telah memiliki daftar sekitar 50 pengusaha yang siap mendukung berjalannya program tersebut. Sebagaimana yang ditekankan Dwi Larso, "Kalau hanya belajar dari dosen, takutnya kalian hanya akan menjadi dosen kewirausahaan bukan pengusaha. Makanya kalian harus belajar langsung dari pengusaha beneran."

Oleh Bayu Rian Ardiyansah
Foto: dokumentasi SBM ITB