Kuliah Umum: Climate Diplomacy dan Perjuangan Melawan Krisis Iklim
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Dalam rangkaian kegiatan "Road to International Disability Day: Disability, Social Inclusion, and Climate Crisis", Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB) berkolaborasi dengan Pergerakan Disabilitas dan Lanjut Usia (DILANS) Indonesia menggelar kuliah umum, di Gedung Center for Arts, Design, and Language (CADL) ITB Kampus Ganesha, Kamis (16/11/2023).
Narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Prof. Ir. Rachmat Witoelar dan Doddy S. Sukadri dari Institute for Sustainable Earth Resources (I-SER), Universitas Indonesia, yang mengangkat topik “Menuju Negosiasi Perubahan Iklim yang Lebih Baik”.
Prof. Rachmat Witoelar menyampaikan pandangan mengenai tantangan besar yang dihadapi dunia terkait perubahan iklim. Beliau menyoroti urgensi kerja sama internasional dalam mencapai kesepakatan yang efektif dan mengatasi dampak krisis iklim.
Sementara itu, Doddy S. Sukadri, memberikan pemahaman tentang perubahan iklim dan dampaknya di tingkat lokal. Beliau juga menyampaikan data yang menggambarkan kenaikan suhu rata-rata global sejak abad ke-18 hingga saat ini. Penting untuk mengurangi emisi CO2 yang berasal dari aktivitas manusia dan menyelesaikan isu-isu lingkungan yang menjadi penyebab utama perubahan iklim.
Doddy S. Sukadri pun memberikan gambaran visual tentang dampak perubahan iklim terhadap laut. Mencairnya es di utara menyebabkan kenaikan permukaan laut, yang dapat berdampak serius pada pulau-pulau di Indonesia. Beliau menekankan perlunya kesadaran global dan tindakan kolektif untuk mengatasi masalah tersebut.
Beliau pun membahas peran diplomasi iklim dalam forum internasional, seperti Konferensi Perubahan Iklim PBB. Kesepakatan iklim harus melibatkan negara-negara maju dan berkembang. Meskipun Indonesia mungkin tidak menjadi kontributor utama terhadap emisi global, namun partisipasi aktifnya dalam perundingan iklim sangat penting.
Beliau mengajak seluruh peserta menyadari pentingnya perubahan perilaku untuk mengurangi emisi. Setiap individu, termasuk mahasiswa, memiliki peran dalam mewujudkan perubahan ini sebagai agen perubahan, mulai dengan langkah kecil namun berdampak besar menghadapi krisis iklim.
Kuliah umum ini menjadi momentum untuk lebih memahami isu perubahan iklim dan merumuskan tindakan nyata dalam mendukung upaya mitigasi dan adaptasi.
Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)
Editor: M. Naufal Hafizh