Liputan ISATF 2005: Akhir Tahun Ajaran Yang "Ramai"
Oleh
Editor
Hari ke-5 ITB Sains Art Technology Fair 2005 berlangsung lebih meriah dari hari sebelumnya. Diisi dengan Roundtable Discussion tentang pengembangan teknologi untuk keberhasilan ekonomi bangsa berbasis ilmu pengetahuan (knowledge-based economy).
Kegiatan lainnya masih berlangsung sama. Namun ada sedikit perbedaan dari segi keramaian. Penghujung pekan, pameran dan eksibisi yang digelar ISATF 2005 lebih banyak dikunjungi pengunjung dari hari sebelumnya. Salah satu sebabnya karena perlehatan Home Coming Alumni sudah semain dekat. Malam hari 15 Juli 2005 digelar "Welcoming Dinner" untuk para alumni dan malam gebyar alumni bertajuk Malam IotaTau Beta pada sabtu malam, 16 Juli 2005.
Sedangkan dari pameran dan eksibisi dilaporkan minat dari pengunjung terhadap acara semakin baik. Seperti diungkapkan panitia pameran dan stand peserta, harapan untuk menarik minat kerjasama dari pengunjung semakin terbuka. Mungkin karena informasi tentang kegiatan ini sudah lumayan terjangkau untuk masyarakat umum. Padahal dilain tempat, Pemda Jabar sendiri sedang menggelar acara serupa bertajuk Cooperative Fair di Lapang Gasibu, yang banyak mengundang pihak-pihak pengelola industri. ITB sendiri juga mendirikan stand pameran disana dalam rangka melengkapi kiprah ITB untuk mengembangkan industri nasional berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Informasi yang diperoleh dari wakil ITB di Cooperative Fair, ITB diwakili oleh 6 bidang keahlian di stand tersebut.
Ditempat lain, saat ini perwakilan mahasiswa juga sedang mewakili ITB dalam ajang PIMNAS yang digelar di kota Padang. Kegiatan tahunan ini sendiri adalah barometer tersendiri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di Perguruan Tinggi di Indonesia.
Di ISATF 2005 sendiri, hari ini paling memuaskan adalah suksesnya perlehatan Roundtable Discussion. Roundtable Discussinon merupakan sebuah pertemuan terbatas ahli-ahli yang diundang untuk membahas dan menggali pemikiran-pemikiran terhadap pengembangan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan, yang juga ditunjang strategi ekonomi kewirausahaan (entepreneurial economy). Di banyak negara telah memperlihatkan peran sumber daya ilmu pengetahuan sebagai faktor penting yang mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sebagai salah satu institusi akademik, setiap tahun ITB menghasilkan rata-rata 400-500 buah penelitian dalam bidang Seni, Agrikultur, Elektronik, Instrumentasi, Teknologi Informasi (ICT), Kesehatan, Minyak dan Gas Bumi, Energi, Infrastruktur, Otomotif, dan lain-lain.
Informasi produk yang dipertunjukkan dalam eksibisi ISATF 2005 saat ini sebanyak 97 hasil penelitian dari berbagai laboratorium riset dan mitra usaha ITB. Sebenarnya merupakan sebuah peluang dalam membangun industri nasional dan memajukan ekonomi bangsa yang tangguh.
Pergantian tahun ajaran yang sibuk bagi civitas ITB di tahun 2005 ini. Tetapi tentunya semangat seperti inilah yang diharapkan dapat terus ada. Berhitung terhadap kiprah dan peran seharusnya bukanlah tujuan utama. Tetapi mengelola dan mendukung mengembangkan ekonomi bangsa adalah "kewajiban" sebagai salah satu Institusi Teknologi terkemuka di tanah air ini.