LTPB Adakan Pelatihan Developing Coaching Skill

Oleh Mega Liani Putri

Editor Mega Liani Putri

BANDUNG, itb.ac.id - Lembaga Tahap Persiapan Bersama (LTPB) kembali mengadakan pelatihan untuk para trainer Strategi Sukses di Kampus (SSDK) pada Sabtu (20/12/14) bertempat di Aula Timur Kampus ITB Ganesha. Pembahasan pada pelatihan soft skill kali ini adalah tentang Developing Coaching Skill. Pelatihan ini sekaligus menjadi momen menjalin kembali silaturahim antar sesama trainer SSDK dan pembagian sertifikat oleh LTPB.

Sekretaris LTPB Bidang Pengembangan Karakter, Lulu Lusianti Fitri, M.Sc., Ph.D, hadir pada kesempatan tersebut sekaligus untuk membuka acara. "SSDK sudah berlangsung selama 10 tahun. Training ini khas dari ITB untuk menyambut mahasiswa baru. Untuk itu, semoga SSDK terus dapat berjalan. Hari ini, salah satu pencetus SSDK, Mas Arfi, hadir disini untuk berbagi kepada kita semua. Semoga bermanfaat," pesan Lulu.


Arfiana Rafnialdi, S.T., CHt., C.T., NLP., Alumni Teknik Sipil 1996, adalah pemateri pelatihan pada pagi itu. Beliau berkarir sebagai trainer profesional sejak tahun 2001 di bidang Pengembangan Diri, Motivasi, dan Kepemimpinan. Beliau pun pernah bergabung dalam sejumlah perusahaan konsultan dan penyedia layanan seminar eksekutif dengan pengalaman menangani lebih dari 3000 jam seminar di berbagai kota di Indonesia.

Sebagai trainer SSDK yang bertugas untuk menyampaikan materi-materi terkait persiapan menjadi seorang mahasiswa yang sukses di kampus ITB, mereka harus memiliki kemampuan untuk membimbing dan mahir dalam berkomunikasi. Salah satu metode dalam penyampaian materi adalah coaching. "Coaching is a process that enables learning and development to occur and thus performance to improve. To be a successful coach requires a knowledge and understanding of process as well as the variety of styles, skills, and techniques that are appropriate to the context in which the coaching takes place," begitulah penjelasan dari Eric Parsloe yang dikutip oleh Arfi.

Menurut Arfi, coaching adalah metode untuk mempermudah seseorang dalam life changing process. Seorang pelatih tidak harus seseorang yang terbaik dalam bidang yang digelutinya, namun haruslah seseorang yang mampu membantu orang lain dalam mencapai tujuannya untuk menjadi yang terbaik. Seorang pelatih bahkan dinilai berhasil ketika yang ia latih menjadi sosok yang jauh lebih baik darinya.

Salah satu teknik yang dikemukakan oleh Arfi sebagai senjata pamungkas seorang coach adalah "bertanya". "Seseorang yang telah dewasa tidak suka lagi untuk di-direct. Mereka lebih tertantang bila ditanya. Dengan diberi pertanyaan, mereka pun akhirnya berpikir hingga mereka semakin menemukan jalan yang tepat menuju tujuannya," jelas Arfi.