Lustrum 8 UKM ITB: Satukan Eksotisme Budaya dan Kecanggihan Teknologi

Oleh Mega Liani Putri

Editor Mega Liani Putri

BANDUNG, itb.ac.id - Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) menjadi saksi perhelatan akbar Lustrum 8 Unit Kesenian Minangkabau (UKM) ITB. Acara yang diselenggarakan pada Minggu (26/04/15) malam itu dinamakan Minangkabau Art Project dengan mengangkat tema Anak Nagari. Pada perayaan ulang tahun UKM ke-40  ini, panitia menyuguhkan penampilan berbagai kesenian asli Minangkabau di panggung yang megah berhiaskan latar video mapping karya mahasiswa Desain Komunikasi Visual FSRD ITB.

"Kami memainkan peran teknologi di sini. Kenapa? Sekarang tahun 2015, era modern. Apabila kita tidak bisa mengkolaborasikan antara teknologi, segala kecanggihan gadget dan segala macamnya, kesenian budaya kita tidak akan lestari," jelas Rival Kartinaldi (Teknik Geologi 2012) selaku Ketua Panitia Lustrum 8 UKM ITB.

Ketua UKM ITB periode 2014-2015, Arief Rahman (Teknik Geodesi 2012) menyampaikan pesannya kepada penonton saat memberikan kata sambutan di awal acara, "Dalam acara ini kami akan menyampaikan beberapa pesan terutama kepada anak nagari Minangkabau kita dulu pernah mendengar, jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Yang ingin saya tambahkan adalah jangan sekali-sekali kita melupakan budaya."

Disaksikan oleh lebih dari 1200 penonton, UKM ITB menyuguhkan tarian tradisional dan drama diiringi oleh tim musik yang menggabungkan alat musim tradisional dan modern. Tarian yang ditampilkan di antaranya adalah Tari Galombang Pasambahan, Tari Rantak, Tari Tapuak Tingkah, Tari Indang, Tari Kipeh Marawa, dan Tari Piriang. Selain itu, randai juga tidak lupa disuguhkan kepada para penonton. Drama di panggung malam itu menceritakan tentang proses pemilihan pengganti datuak (pemimpin adat), yaitu seorang anak asli yang menetap di kampung dan seorang anak yang sudah lama di rantau. Drama ini memiliki pesan moral agar pemuda menyiapkan diri untuk menjadi penerus kepemimpian di kampung halaman. Seorang pemuda yang merantau juga diharapkan dapat kembali setelah mendapatkan  banyak ilmu di tanah rantau untuk mengembangkan kampung halaman.

Perayaan ulang tahun ke-40 UKM ITB sebelumnya telah diawali dengan pre-event yaitu lomba Minang Dipandang untuk pelajar SMA dan mahasiswa di Sumatera Barat. Mata lomba terdiri atas penulisan cerpen dan fotografi dengan mengangkat tema Potret Anak Nagari. Hadiah lomba penulisan cerpen jatuh kepada Nisa Ul Afifah dari MA KMI Dinniyah Puteri Padang Panjang, Ainul Mardhiyah dari MA KMI Diniyyah Putri Padang Panjang, dan Irfan Ibrahim dari SMA Islam Raudhatul Jannah. Lomba fotografi dijuarai olehAbdul habib dari SMAN 3 Teladan Bukittinggi dengan judul "Mambangkik Jariang nan Indak Baikan".