Wakil Wisudawan Sarjana: Tanggung Jawab, Ekspektasi, dan Amanah dari Bangsa

Oleh Mega Liani Putri

Editor Mega Liani Putri

BANDUNG, itb.ac.id - Pada Sidang Terbuka Wisuda Kedua Tahun Akademik 2015/2016 untuk Program Studi Sarjana, yang berlangsung pada Sabtu (02/04/16) di Gedung Sasana Budaya Ganesha, salah seorang wisudawan mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pidato perpisahan. Wisudawan terpilih adalah Hilman Syahri Fathoni (Teknik Geologi 2011). Hilman, panggilan akrabnya, adalah Ketua Panitia International Student Energy Summit (ISES) 2015 di Bali. ISES merupakan agenda internasional yang diadakan dua tahun sekali. Pada 2015 lalu, Indonesia menjadi negara tuan rumah dan ITB menjadi institusi penyelenggara.

Ekspresi Syukur dan Terima Kasih

Mewakili seluruh wisudawan tingkat sarjana, Hilman menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh elemen kampus atas segala ilmu, pikiran, waktu, tenaga, dan dedikasi luar biasa yang diberikan. "Berkat dukungan dan didikan yang begitu tulus, kami mampu mengaktualisasikan diri kami menjadi insan yang lebih dewasa, lebih berilmu, dan lebih bijak, serta visioner dalam menatap masa depan," ungkap Hilman.

Kehadiran para orang tua di Gedung Sasana Budaya Ganesha tentunya tidak luput dari perhatian Hilman. Hilman mengekspresikan terima kasih kepada orang tua yang telah mendukung perjalanan tiap wisudawan selama menjadi mahasiswa ITB. Menurut Hilman, orang tua dalah sosok yang  selalu memberikan segala dukungan, doa, motivasi, dan pengorbanan untuk memastikan langkah anak-anaknya di dunia, termasuk di kampus ITB. "Izinkan kami membalas walaupun hanya dengan berita dan pemberian kecil bahwa anak Ayah dan Ibu sudah diwisuda dengan toga dan ijazah di tangan. Jalan kami masih panjang dan kami akan berusaha untuk terus menjadi anak yang berbakti, bermanfaat bagi sesama, dan selalu dapat menjaga amanah Ayah dan Ibu di kemudian kelak. Terima kasih dan kami selalu sayang Ayah dan Ibu," ucap Hilman mengekspresikan rasa syukurnya.

Tanggung Jawab, Ekspektasi, dan Amanah di Balik "Mahasiswa ITB"

Hilman bercerita tentang pengalamannya berbincang dengan salah seorang pelajar asing. Temannya menanyakan bagaimana orang Indonesia menyebut siswa yang belajar di perguruan tinggi. Ketika Hilman menjawab mahasiswa, temannya menanyakan apakah maha berarti perguruan tinggi. Karena di dalam Bahasa Inggris, mahasiswa disebut college student. Dalam Bahasa Arab, mahasiswa disebut tholabul jamii'e.

"Momen tersebut merupakan penyadaran bagi saya bahwa kata maha menyiratkan sesuatu yang besar yang ditanggung oleh insan bangsa yang menyandangnya ataupun yang pernah menyandangnya. Tanggung jawab yang tinggi, kesempatan berharga yang sangat banyak anak negeri ini tak bisa dapatkan, dan ekspektasi serta amanah dari bangsa Indonesia yang betul-betul mengharapkan sesuatu luar biasa dari manusia-manusia maha ini," tutur Hilman.

Hilman mengajak wisudawan untuk tidak terbuai dengan kebesaran nama "ITB", almamater yang akan melekat pada diri mereka. Kejayaan kampus ITB berasal dari kerja keras, semangat, hasil karya, dan prestasi yang ditorehkan oleh generasi terdahulu. Oleh karena itu, menurut Hilman, sudah tiba tanggung jawab itu di pundak para wisudawan untuk melanjutkan perjuangan. Hilman berpesan, "Kita tidak selayaknya tenggelam dan bernostalgia dengan sejarah-sejarah mempesona dan di titik itulah saya secara pribadi sadar bahwa tugas ini tidaklah mudah."

Menutup pidatonya, Hilman mengutip kata-kata dari sastrawan Kuba, "Heavy, so heavy is task of my generation. Kita patut berbangga bahwa ITB tidak hanya mendidik kita dengan ilmu dan hal akademik semata, akan tetapi juga mendukung pengayaan soft sill dan leadership skill yang sangat dibutuhkan untuk bernavigasi menghadapi tantangan di luar sana."