M2C 2015: Ajang Seminar dan Kompetisi Nasional Berbasis Ilmu Metalurgi

Oleh Teguh Yassi Akasyah

Editor Teguh Yassi Akasyah

BANDUNG, itb.ac.id - Industri metalurgi dan material mempunyai peranan yang penting dalam segala aspek aktivitas manusia. Hal ini terbukti dengan meningkatnya angka konsumsi komoditas industri tersebut seperti kendaraan bermotor, pesawat terbang, material konstruksi dan pembangkit listrik, dan mesin pabrik. Beranjak dari pemikiran tersebut, Ikatan Mahasiswa Teknik Metalurgi (IMMG) ITB bekerja sama dengan Program Studi Teknik Metalurgi ITB dan Perhimpunan Mahasiswa Metalurgi dan Material Indonesia (PM3I) menyelenggarakan serangkaian acara dalam mewadahi mahasiswa menghadapi industri metalurgi dan material di masa mendatang. Acara tersebut bertajuk Metallurgy and Material Challenge (M2C), diselenggarakan pada Sabtu-Minggu (28-29/11/15) di Aula Barat ITB dan Ruang Seminar Tambang-Metalurgi ITB.

Mengusung tema "Synergizing the Growth of Metallurgy and Material Industry to Tackle Global Challenges", acara ini menjadi gebrakan perdana IMMG ITB dalam rangka turut berkontribusi dalam menjawab tantangan global seputar dunia metalurgi dan material. M2C 2015 diadakan atas prakarsa dari Departemen Keprofesian IMMG ITB 2015/2016. Ide awal dari departemen tersebut adalah mengadakan rangkaian acara yang terdiri atas home tournament (HT) untuk kalangan internal IMMG ITB dan dilanjutkan dengan kontes tingkat nasional. "Tujuan utama dari acara ini adalah mewadahi generasi muda Indonesia dari beragam latar belakang pendidikan untuk berkumpul bersama, berdiskusi, dan bertukar pikiran untuk menemukan solusi bagi permasalahan metalurgi dan material global," tutur Niko Dian Pahlevi (Teknik Metalurgi 2012) selaku Kepala Departemen Keprofesian IMMG ITB 2015/2016.

M2C Bangkitkan Jiwa Kompetisi dan Pendidikan Mahasiswa

M2C terdiri atas dua bagian acara, yaitu The Challenge dan Metallurgy Expo. Kedua acara ini memiliki fungsi yang sama, namun didesai dengan konsep yang berbeda. The Challenge adalah kompetisi keilmuan metalurgi dalam bentuk cerdas cermat yang dikemas secara kreatif dengan mengolaborasikan berbagai bentuk perlombaan menjadi satu kesatuan, yakni Chal-Problem Solving (penyelesaian masalah dalam perancangan pabrik ekstraksi logam, semisal neraca material dan neraca panas), Chal-Think Fast dan Chal-Analize (analisis seputar industri metalurgi).

Berbeda dengan The Challenge, Metallurgy Expo terdiri atas pameran karya bidang metalurgi dan material, pameran poster yang membawa isu metalurgi terkini, dan grand seminar  yang membahas keilmuan metalurgi beserta prospeknya di masa depan. M2C menghadirkan tiga pembicara yang berperan di industri metalurgi pada grand seminar  tersebut, yakni Ir. Mohammad Hidayat (Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral), Agus Zamzam Jamaluddin (Direktur Operasi PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk.), Ir. H. Satya Widya Yudha (Wakil Ketua Komisi VII DPR RI). Ketiga pembicara tersebut secara antusias memberikan gambaran mengenai perkembangan industri metalurgi nasional saat ini kepada peserta seminar.

Untuk acara The Challenge sendiri, terdapat 85 tim dari berbagai universitas di Indonesia yang ikut mengikuti kompertisi tersebut. Pada Sabtu (28/11/15), sepuluh tim terbaik kembali berkompetisi pada babak final. Ada pun tim yang meraih juara pada ajang The Challenge adalah Tim PFZ dari ITB sebagai juara pertama, diikuti oleh Tim Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan Tim Gessy Slag dari ITB sebagai juara dua dan tiga. "Melalui ajang The Challenge, saya dan rekan tim sangat merasa diuji dari segi jurusan sendiri. Serta dari segi seminarnya, saya juga mendapatkan ilmu baru dari ajang tersebut," tutur Aziz Algafari (Teknik Metalurgi 2012) sebagai salah satu anggota tim Gessy Slag yang meraih posisi ketiga ajang The Challenge.