Mahasiswa Bermasalah pada Mata Kuliah Mafiki
Oleh
Editor
(Klarifikasi pemberitaan sebelumnya yang berjudul “Lebih dari 284 Mahasiswa ITB Dikhawatirkan DO”)
“Sekitar 200 mahasiswa ITB dikhawatirkan bermasalah atas beberapa mata kuliah, seperti Kalkulus, Fisika Dasar, maupun Kimia Dasar (Mafiki –red.)”, menurut staf Tata Usaha Program Studi Matematika pada hari Selasa (12/6). Beberapa mata kuliah seperti Kalkulus, Fisika Dasar, ataupun Kimia Dasar merupakan daftar mata kuliah yang sering kali belum dituntaskan oleh mahasiswa yang bermasalah. Namun, angka sebanyak ini baru perkiraan dari pihak TU Prodi Matematika yang belum bisa dipastikan kebenarannya, mengingat Daftar Nilai Akhir (DNA) belum keluar pada saat itu.
Kemudian pada Kamis (14/6) bertepatan dengan keluarnya DNA, pihak TU Prodi Matematika memberikan informasi bahwa jumlah mahasiswa yang dikhawatirkan bermasalah ternyata tidak sebanyak yang diperkirakan. “Setelah saya list, ternyata hanya ada kurang dari 50 mahasiswa yang bermasalah”, jelas salah satu pegawai TU Prodi Matematika, “Sebagian besar mahasiswa yang sebelumnya dikhawatirkan bermasalah ternyata justru lulus.”
Dalam Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan 2006 pasal 5.6 huruf a telah digariskan bahwa untuk menyelesaikan Program Sarjana, setiap mahasiswa dapat dinyatakan lulus jika telah mengambil semua mata kuliah yang disyaratkan oleh kurikulum Program Sarjana dan dinyatakan lulus yaitu tanpa nila E atau T dan IP>2.00 pada Tahun Pertama, dan tanpa nilai D,E atau T pada Tahap Sarjana. Peraturan ini telah direvisi sesuai dengan Surat Keputusan Rektor ITB No. 161/SK/K01/PP/2006 tanggal 11 Agustus 2006. Kemudian pada pasal 6.9 poin ke satu dinyatakan bahwa mahasiswa yang pada tahun pertama masa studinya berprestasi akademik rendah yaitu mempunyai IP < 1.00 (satu koma nol), tidak diperkenankan melanjutkan pendidikannya di
ITB. Dan pada poin ke dua dinyatakan bahwa mahasiswa tahap Tahun Pertama dan tahap Sarjana yang tidak dapat menyelesaikan studinya pada batas waktu perpanjangan masa studi (2 tahun untuk tahap Tahun Pertama, dan 6 tahun untuk tahap Tahun Pertama dan tahap Sarjana) tidak diperkenankan untuk melanjutkan pendidikannya di ITB.
“Sebagian mahasiswa masih mengandalkan adanya Semester Pendek namun sejak dua tahun yang lalu telah ditetapkan bahwa tidak akan ada Semester Pendek bagi mata kuliah seperti Kalkulus, Fisika Dasar, Kimia Dasar maupun Pengetahuan Lingkungan. Namun karena sosialisasi tidak berjalan dengan baik, tidak semua fakultas, prodi, maupun mahasiswa mengetahui kebijakan ini sehingga untuk tahun lalu masih diadakan Semester Pendek untuk terakhir kalinya”, tutur Shana, Menteri Komunikasi dan Informasi Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB periode 2007/2008, “Untuk tahun ini, pengumuman tidak adanya Semester Pendek untuk mata kuliah tertentu sudah dilayangkan kepada semua fakultas maupun prodi. Kebijakan yang baru menetapkan bahwa mata kuliah yang belum lulus pada semester sebelumnya dapat diambil pada semester berikutnya, baik semester genap maupun ganjil. Namun disayangkan, informasi ini tidak dapat tersampaikan dengan baik kepada seluruh mahasiswa sehingga masih banyak mahasiswa yang mengandalkan adanya Semester Pendek.”
Semester Pendek untuk mata kuliah lainnya akan tetap diadakan seperti yang diinfokan dalam Pengumuman No. 955/K01.01.1/PP/2007. Pendaftaran Semester Pendek dilaksanakan pada periode Penggantian Rencana Studi (PRS) Semester Pendek 2006/2007 tanggal 20 Juni 2007. Pada lampirannya, dicantumkan daftar mata kuliah yang tidak dibuka pada Semester Pendek, yaitu Kalkulus I, Kalkulus II, Fisika Dasar IA, Fisika Dasar IIA, Fisika Dasar IB, Fisika Dasar IIB, Kimia Dasar IA, Kimia Dasar IIA, Kimia Dasar IA, Kimia Dasar IIB, Kalkulus Elementer I, Kalkulus Elementer II, Pengetahuan Lingkungan.
“Kebijakan ini memang sudah ditetapkan dalam Rapat Pimpinan”, tambah Shana. Namun, sampai saat ini kami dari pihak itb.ac.id belum bisa mendapat informasi langsung dari pimpinan.
***
Kami dari pihak Kantor Berita ITB (itb.ac.id) memohon maaf atas pemberitaan sebelumnya yang berjudul “Lebih dari 284 Mahasiswa ITB dikhawatirkan DO” yang dipublikasikan pada Selasa (12/6) lalu. Terdapat
kesalahan dalam menuliskan informasi, adanya opini yang terlalu memojokkan pihak-pihak tertentu, bahkan menuliskan informasi tanpa mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada pihak yang bersangkutan. Kami mohon maaf karenanya. Terima kasih.