Mahasiswa ITB Menangkan Youth Competition for Disaster Education Jenesys 2.0
Oleh Akbar Syahid Rabbani
Editor Akbar Syahid Rabbani
BANDUNG, itb.ac.id - Indonesia memang harus selalu siap untuk menghadapi bencana alam yang bisa melanda kapan saja. Hal ini terbukti dari intensitas bencana yang naik pada tahun 2013 dan awal tahun 2014. Letusan Gunung Kelud, letusan Gunung Slamet dan terbakarnya kurang lebih 11 ribu hektar hutan di Riau merupakan bukti bahwa masyarakat Indonesia perlu dilibatkan dalam penanganan bencana. Salah satu elemen masyarakat yang harus terlibat dalam mitigasi bencana adalah pemuda Indonesia itu sendiri, sehingga usaha tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Dengan latar belakang inilah maka mahasiswa ITB yang tergabung dalam tim Korsa-2 mencoba untuk membuat sebuah metode edukasi yang kemudian mampu memenangkan Youth Competition for Disaster Jenesys 2.0 tahun 2014.
Youth Competition for Disaster Jenesys 2.0 merupakan sebuah kompetisi pembuatan media edukasi kreatif mitigasi bencana untuk masyarakat. Kompetisi ini merupakan hasil kerjasama antara Japan Foundation dengan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia. Pada kompetisi ini peserta yang terdaftar adalah 319 tim atau 1276 mahasiswa dari seluruh Indonesia. Tim Korsa-2 sendiri terdiri dari Muhamad Abduh (Fisika 2009), Muhammad Nurul Fahmi (Teknik Geodesi dan Geomatika 2010) dan Mutiara Puspita Dewi (Program Doktor Teknik Kimia 2011).
Setelah memenangkan proses seleksi pertama, Tim Korsa-2 akan melakukan studi tentang kebencanaan selama 10 hari di Tokyo dan Chiba, pada 10 - 20 Maret 2014. Tim Korsa-2 dan 25 tim dari Indonesia yang berhasil memasuki babak final diharuskan untuk membuat video konsep mitigasi serta penerapannya di lapangan. Tim Korsa-2 sendiri merupakan organisasi masyarakat yang bernaung di bawah Yayasan Pembinaan Masjid Salman ITB. Korsa bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat, kebencanaan, dan kesehatan. Anggota Korsa terdiri dari pemuda berusia 17 - 40 tahun, tanpa batasan status pendidikan.
Youth Competition for Disaster Jenesys 2.0 ini diperuntukan bagi mahasiswa yang terlibat dalam organisasi di bidang pengembangan masyarakat, bencana, pendidikan, anak-anak, difabel, perawatan lansia, isu LGBT, dan pemberdayaan perempuan. Kompetisi ini diikuti juga oleh mahasiswa dari negara-negara AMS (ASEAN Member States), Australia, New Zealand, India dan Timor Leste.
Setelah memenangkan proses seleksi pertama, Tim Korsa-2 akan melakukan studi tentang kebencanaan selama 10 hari di Tokyo dan Chiba, pada 10 - 20 Maret 2014. Tim Korsa-2 dan 25 tim dari Indonesia yang berhasil memasuki babak final diharuskan untuk membuat video konsep mitigasi serta penerapannya di lapangan. Tim Korsa-2 sendiri merupakan organisasi masyarakat yang bernaung di bawah Yayasan Pembinaan Masjid Salman ITB. Korsa bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat, kebencanaan, dan kesehatan. Anggota Korsa terdiri dari pemuda berusia 17 - 40 tahun, tanpa batasan status pendidikan.
Youth Competition for Disaster Jenesys 2.0 ini diperuntukan bagi mahasiswa yang terlibat dalam organisasi di bidang pengembangan masyarakat, bencana, pendidikan, anak-anak, difabel, perawatan lansia, isu LGBT, dan pemberdayaan perempuan. Kompetisi ini diikuti juga oleh mahasiswa dari negara-negara AMS (ASEAN Member States), Australia, New Zealand, India dan Timor Leste.