Mahasiswa ITB Raih Gelar Juara di Ajang Oil Rig Design
Oleh Nur Huda Arif
Editor Nur Huda Arif
BANDUNG, itb.ac.id - Salah satu bentuk eksplorasi minyak dan gas bumi adalah melalui kegiatan offshore (lepas pantai). Kegiatan eksplorasi tersebut biasanya dilakukan melalui anjungan lepas pantai atau rig. Teknik desain rig sering dijadikan sebagai topik kompetisi mengenai dunia perminyakan, salah satunya pada Kompetisi Petrodash yang diselenggarakan oleh Conoco Phillips. Tim wakil dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang terdiri dari tiga mahasiswa, kembali cetak prestasi dalam kompetisi oil rig design tersebut dengan meraih gelar Juara Pertama. Mahasiswa-mahasiswa tersebut terdiri dari Satria Adi (Teknik Kelautan 2013), Sigit Prakarsa (Aeronotika dan Astronotika 2013), dan R.B.M. Aditya (Teknik Perminyakan 2013). Kompetisi ini diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan Indonesian Petroleum Assosiation (IPA) 2016 di Jakarta Convention Center (27/05/16).
Kompetisi ini dimulai pada awal bulan Mei dengan adanya undangan dari pihak Conoco Phillips ke tiga universitas yaitu ITB, Universitas Trisakti, dan Universitas Padjajaran untuk mengirimkan wakil mahasiswanya dalam kompetisi oil rig design ini. Dari ITB sendiri diwakili oleh Society Petroleum Engineer (SPE) ITB Student Chapter yang kemudian melakukan proses seleksi internal dan terpilihlah ketiga mahasiswa tersebut untuk mewakili ITB. Menurut Sigit, tujuan tim mengikuti perlombaan ini adalah untuk mengeksplor lebih luas mengenai bagaimana mendesain oil rig serta memperluas wawasan dalam dunia perminyakan.
Dalam kompetisi ini, Tim dari ITB mampu unggul dibandingkan dengan tim dari universitas lainnya dikarenakan desain rig yang diajukan lebih efisien, waktu operational lebih singkat, dan lebih aman. Rig didesain lebih efisien dengan fuel cost yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan dengan rig pada umumunya karena adanya rekayasa pembangkit dan penyimpanan daya. Waktu operasional yang lebih singkat disebabkan penggunaan sistem automatisasi dalam pengeboran. Rig yang desainnya menggambang dipermukaan laut ini juga sangat memperhatikan aspek keselamatan dengan tidak hanya mempertimbangkan bahaya dari aktivitas pengeboran, seperti ledakan dan sebagainya, namun juga memperhitungkan keadaan ekstrem seperti adanya gelombang laut yang cukup tinggi.
Penilaian dalam kompetisi ini meliputi beberapa aspek, yaitu presentasi, inovasi, detail desain, video, dan jawaban peserta terhadap pertanyaan yang diajukan juri saat sesi tanya jawab. Persaingan dalam kompetisi ini cukup ketat namun hal tersebut tidak memadamkan semangat Tim dari ITB untuk menjadi jawara dan pada akhir kompetisi Tim dari ITB diumumkan sebagai juara pertama. "Kompetisi ini sangat menyenangkan, saya dapat memperoleh banyak ilmu baru mengenai dunia perminyakan", ungkap Sigit. Dia juga berpesan bahwa jika kita mau mengusahakan sesuatu pasti kita akan punya waktu dan mampu mewujudkannya, "hard work never betrays you" tambah Sigit.
Dalam kompetisi ini, Tim dari ITB mampu unggul dibandingkan dengan tim dari universitas lainnya dikarenakan desain rig yang diajukan lebih efisien, waktu operational lebih singkat, dan lebih aman. Rig didesain lebih efisien dengan fuel cost yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan dengan rig pada umumunya karena adanya rekayasa pembangkit dan penyimpanan daya. Waktu operasional yang lebih singkat disebabkan penggunaan sistem automatisasi dalam pengeboran. Rig yang desainnya menggambang dipermukaan laut ini juga sangat memperhatikan aspek keselamatan dengan tidak hanya mempertimbangkan bahaya dari aktivitas pengeboran, seperti ledakan dan sebagainya, namun juga memperhitungkan keadaan ekstrem seperti adanya gelombang laut yang cukup tinggi.
Penilaian dalam kompetisi ini meliputi beberapa aspek, yaitu presentasi, inovasi, detail desain, video, dan jawaban peserta terhadap pertanyaan yang diajukan juri saat sesi tanya jawab. Persaingan dalam kompetisi ini cukup ketat namun hal tersebut tidak memadamkan semangat Tim dari ITB untuk menjadi jawara dan pada akhir kompetisi Tim dari ITB diumumkan sebagai juara pertama. "Kompetisi ini sangat menyenangkan, saya dapat memperoleh banyak ilmu baru mengenai dunia perminyakan", ungkap Sigit. Dia juga berpesan bahwa jika kita mau mengusahakan sesuatu pasti kita akan punya waktu dan mampu mewujudkannya, "hard work never betrays you" tambah Sigit.