Mahasiswa ITB Raih Prestasi di Kompetisi Astronomi Internasional IAAC 2025

Oleh Indah Marcelinawati - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2022

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Yafi Amri, mahasiswa Meteorologi ITB, berhasil meraih penghargaan bergengsi dalam ajang International Astronomy and Astrophysics Competition (IAAC) 2025. (Dok. Yafi Amri, 2025)

BANDUNG, itb.ac.id – Yafi Amri, mahasiswa Meteorologi, Institut Teknologi Bandung (ITB) mencatatkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Ia meraih penghargaan bergengsi dalam ajang International Astronomy and Astrophysics Competition (IAAC) 2025, sebuah kompetisi sains pendidikan yang mempertemukan pelajar dari seluruh dunia untuk menguji keterampilan dalam bidang astronomi dan astrofisika.

Sejak masa sekolah, Yafi Amri memiliki ketertarikan besar terhadap sains, khususnya astronomi. Berbekal pengalaman mengikuti Olimpiade Astronomi sejak SMA, ia mantap untuk turut serta dalam IAAC 2025.

Proses kompetisi dimulai sejak Juli 2025, ketika ia mendaftar dan mengerjakan lima soal pada babak kualifikasi. Berhasil lolos, ia melanjutkan ke babak pre-final pada Agustus 2025, dengan tantangan mengerjakan enam soal yang terdiri atas soal dasar, lanjutan, hingga riset. Pada akhirnya, ia meraih skor minimum untuk lolos ke babak final pada September 2025, kemudian setiap peserta ditantang mengerjakan 20 soal dengan durasi maksimal 1 menit per soal.

Tantangan terbesar yang dihadapi Yafi adalah manajemen waktu, khususnya pada babak pre-final yang membutuhkan pemahaman komprehensif dan keterampilan membaca paper ilmiah dengan waktu terbatas hanya tiga hari. Meski dihadapkan pada kesibukan menyelesaikan tugas akhir dan persiapan sidang, ia tetap menyisihkan waktu khusus, untuk menyelesaikan soal di setiap babak.

Prestasi internasional kembali ditorehkan mahasiswa ITB lewat kompetisi IAAC 2025. (Dok. Yafi Amri, 2025)

Usaha keras tersebut membuahkan hasil manis. Mahasiswa ITB ini berhasil meraih Gold Honour International Award (3rd Prize Senior) serta National Award (Nationwide Highest Score in The Final Round). Ia termasuk dalam 1% terbaik dari sekitar 12.300 peserta yang berpartisipasi di seluruh dunia.

Ia mengakui bahwa pengalaman menempuh program minor Astronomi di ITB, meski berasal dari prodi Meteorologi, sangat membantu. Para dosen yang dedikatif turut memperluas wawasan dan memperkuat pemahaman keilmuannya. Selain itu, dukungan dari keluarga, khususnya doa dari sang ibu, menjadi sumber semangat yang besar.

Ia berpesan kepada mahasiswa lain yang ingin mengikuti kompetisi serupa, “Jangan pernah ragu dengan diri sendiri untuk mengejar apa yang kalian impikan dengan sepenuh hati. Suatu hal yang sangat mengharukan ketika impian itu datang dan membuat kalian berpikir: ternyata aku bisa mencapai titik sejauh ini,” ujarnya.

#prestasi mahasiswa #prestasi internasional #sdg 4 #quality education #sdg 9 #industry innovation and infrastructure #sdg 17 #partnerships for the goals