Wisudawan Termuda ITB April 2017: Potensi dengan Usaha Maksimal

Oleh Okta Indah Sulistyorini

Editor Okta Indah Sulistyorini

BANDUNG, itb.ac.id – Gegap gempita Wisuda Sarjana ITB ketiga tahun ajaran 2016-2017 yang digelar Sabtu (01/04/17) lalu masih terasa bagi seluruh pihak yang terlibat didalamnya. Terutama bagi Andika Setya Kusumawardhani, yang menjadi wisudawan dengan usia termuda di antara 644 wisudawan sarjana yang hadir pada sidang wisuda di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga). Andika, sapaan akrabnya, adalah wisudawan dari Program Studi Manajemen, Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB.

Lahir pada 31 Maret 1997, Andika mengenyam pendidikan dasar hingga SMA di Karanganyar, Solo. Mengikuti jejak kakaknya yang telah terlebih dahulu mengikuti program akselarasi, yaitu program yang mempersingkat durasi kurikulum sekolah dari 3 menjadi 2 tahun, Andika menamatkan pendidikan SMP dan SMA hanya dalam kurun waktu 4 tahun. Selepas SMA, orangtua Andika pada mulanya mengharapkan ia akan mengambil Ilmu Kedokteran pada jenjang perguruan tinggi. Akan tetapi, Andika menyadari passion yang ia miliki sesungguhnya terletak bukan pada bidang eksak tetapi pada bidang manajemen dan bisnis, sebagaimana cita-citanya semasa kecil, yaitu menjadi seorang akuntan atau businesswoman. Oleh karena itu, pada tahun 2013, Andika memutuskan untuk melanjutkan pendidikan S1-nya di SBM ITB.


Optimal dan Maksimal Keputusan Andika untuk hijrah dari Solo ke Bandung juga didasari oleh motivasinya yang kuat untuk menambah pengalaman. Ia ingin melihat suasana dan kompetisi di lingkungan yang benar-benar berbeda. Andika mendapatkan banyak pengalaman dari interaksi yang ia dapat dengan orang-orang yang heterogen sepanjang pengalamannya di kegiatan akademik, kemahasiswaan dan organisasi.


Menyadari pentingnya pengaplikasian ilmu yang didapat secara formal dalam kelas, Andika melengkapinya dengan aktivitas yang mengasah hard skill yang ia dapatkan di ITB. Di AIESEC Bandung, Andika mengorganisir volunteer mancanegara yang akan volunteering atau internship di kota Bandung. Selain itu, Andika juga menjadi bagian dari corporate communication di Satoe Indonesia. Menyokong kegiatan kemahasiswaan, Andika juga aktif di divisi Komunikasi dan Informasi Keluarga Mahasiswa SBM ITB (KMSBM ITB). Mendulang prestasi, pada November 2015, Andika dan tim meraih posisi 2nd runner up pada kompetisi business case, Unilever Future Leaders League (UFLL). Semua ia jalani dengan porsi yang optimal untuk meraih output yang maksimal.


Tugas Akhir dan Rencana Karir
Sama seperti apa yang dialami oleh mahasiswa tingkat akhir pada umumnya, perjalanan Andika meraih gelar sarjana tidak selalu mulus. Kadang ditemui kendala seperti sulitnya mencari metode yang pas, membuat janji dengan dosen pembimbing, atau perasaan nervous di saat melihat teman-teman yang lain dengan progress yang lebih melaju. Akan tetapi Andika selalu percaya, “semua akan selesai dengan baik ketika kita juga melakukannya dengan maksimal.”


Andika menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Optimal Portfolio Strategy of Mutual Funds from Schroders Investment Indonesia for the Period of 2013-2015. Topik mengenai mutual fund (reksa dana) tersebut menarik perhatiannya pada saat mengambil mata kuliah Financial Planning. Menurut Andika, belum banyak mahasiswa yang masih takut untuk berinvestasi reksa dana karena masih takut akan mahalnya harga saham dan tidak tahu cara mengelolanya. Padahal reksa dana merupakan salah satu bentuk investasi yang tergolong mudah, karena dapat dilakukan di bank dan terjangkau.


Sembari menyelesaikan tugas akhir, Andika juga aktif bergerak dalam mewujudkan rencana karirnya setelah kelulusan. Pada Juli 2016, Andika sudah menyelesaikan seleksi pekerjaan di salah satu perusahaan multinasional sembari menuntaskan tugas akhir. Pada Oktober 2016, Andika melaksanakan sidang tugas akhir dan setelah mendapat Surat Keterangan Lulus (SKL), mulai bekerja sebagai customer development di perusahaan tersebut pada Desember 2016. “Mencari pekerjaan tidak harus selalu setelah wisuda, sebelum wisuda pun sangat memungkinkan untuk mencari pekerjaan,” terang Andika. Sebagai rencana jangka panjang, Andika juga berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 di luar negeri.