Mahasiswa ITB Sabet Juara III Mahasiswa Berprestasi Nasional 2017
Oleh Aldy Kurnia Ramadhan
Editor Aldy Kurnia Ramadhan
BANDUNG, itb.ac.id – Mahasiswa Institut Teknologi Bandung kembali meraih prestasi pada ajang tahunan bergengsi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional 2017 yang diadakan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi di Surabaya. Kali ini, mahasiswa dari Program Studi Matematika ITB, Muhammad Al Kahfi berhasil merebut juara III pada kategori sarjana di ajang tersebut. Pemilihan mahasiswa berprestasi yang diselenggarakan di Hotel Swiss-Bellinn pada (10-13/07/17) tersebut diikuti oleh 17 mahasiswa jenjang sarjana serta 9 mahasiswa jenjang diploma dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Penuh Perjuangan
Perjalanan Kahfi hingga mencapai prestasi tersebut tidaklah mudah. Sebelumnya, ia harus mengikuti pemilihan mahasiswa berprestasi yang dilaksanakan di tingkat program studi, tingkat fakultas, dan tingkat kampus ITB. Setelah terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi ITB, ia mengikuti pemilihan mahasiswa berprestasi nasional mewakili ITB dimana tiap-tiap perguruan tinggi berhak mendaftarkan satu mahasiswanya pada tiap kategori. Setelah melalui seleksi berdasarkan prestasi, karya tulis ilmiah, dan video presentasi karya tulis ilmiah dalam bahasa inggris, barulah ia dipanggil menjadi salah satu dari 17 mahasiswa yang berhak mengikuti babak final pemilihan mahasiswa berprestasi nasional di Surabaya.
Asuransi Syariah
Kahfi membawa tema Asuransi Syariah dalam karya tulis ilmiahnya. Dua garis besar yang ia paparkan pada karya tulisnya ialah strategi pengembangan perusahaan asuransi syariah di Indonesia serta model matematika pengalokasian premi pada asuransi jiwa syariah. “Jadi, premi pada asuransi jiwa syariah dibagi menjadi tiga bagian oleh perusahaan asuransi. Nah, aku menentukan berapa porsi yang optimal untuk masing-masing bagian dengan ilmu aktuaria dan beberapa tools matematika” jelasnya. Ia mengaku bangga dan senang idenya ini dapat menghantarkannya meraih juara 3 pada ajang tersebut. Awalnya, ia merasa ragu mengikuti pemilihan mahasiswa berprestasi nasional karena kompetisi tersebut merupakan kompetisi pertama non matematika yang pernah ia ikuti selama kuliah. Ia pun awalnya merasa kesulitan dalam berbahasa inggris, pembuatan video, serta ia merasa pengetahuannya mengenai isu-isu sosial di Indonesia masih kurang. Namun, semua itu dapat diatasi berkat bantuan penuh dari kampus mulai dari dosen-dosen dari Prodi Matematika ITB, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB, Lembaga Kemahasiswaan ITB, Keluarga Mahasiswa ITB, Laboratorium Bahasa ITB, serta pihak-pihak lainnya. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya mulai dari tahap seleksi awal hingga final mawapres kemarin. Untuk teman-teman mahasiswa, ayo produktif dan berprestasi di bidang yang disenangi” tutupnya.
Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi