Mahasiswa Rekayasa Kehutanan ITB Eksplorasi Ekosistem Hutan Tropika di Gunung Papandayan

Oleh Ahmad Faujan - Oseanografi, 2021

Editor M. Naufal Hafizh


JATINANGOR, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan kuliah lapangan sebagai wadah mahasiswa dalam memperluas wawasan dan mengeksplorasi hal yang tidak mereka dapatkan di kelas.

Pada Sabtu (20/4/2024) hingga Minggu (21/4/2024), mahasiswa Rekayasa Kehutanan ITB melakukan kuliah lapangan di Gunung Papandayan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Ekologi Hutan Tropika dan Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan.

Kegiatan ini diikuti 62 mahasiswa dengan 7 dosen pengampu dan 25 asisten praktikum. Kuliah lapangan ini bertujuan memenuhi bahan tugas akhir praktikum dari masing-masing mata kuliah.

“Kegiatan kuliah lapangan ini memang selalu dilaksanakan tiap tahun oleh masing-masing mata kuliah. Namun, yang unik pada kuliah lapangan kali ini adalah kolaborasi antara dua mata kuliah ini, yakni antara asprak dan dosen harus bisa berkoordinasi dengan baik karena praktikan harus memahami betul yang perlu dilakukan dan dibutuhkan saat di lapangan,” ujar asisten praktikum, Shilla Zhahira (BW, 21).

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa dibagi menjadi 10 kelompok untuk melakukan berbagai kegiatan lapangan. Pada hari pertama, peserta melakukan pengambilan sampel tanah hutan restorasi di Star Energy Geothermal yang kemudian dilanjutkan mendaki ke Gunung Papandayan untuk melakukan pengolahan data dan istirahat. Adapun kegiatan pada hari kedua, peserta menganalisis vegetasi hutan mati dan bird watching di Tapak Cantigi.

   

Dalam praktikum Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan, mahasiswa mengambil sampel tanah dari tiga tempat tersebut menggunakan metode Undisturbed dan Disturbed Soil. Peserta mengukur nilai Bulk Density, Porositas, dan kadar air dalam tanah. Selain itu, mahasiswa melakukan pengukuran pH, EC, dan TDS tanah, serta penilaian tanah secara visual seperti warna, tekstur, dan konsistensi tanah.

Sementara itu, untuk mata kuliah Ekologi Hutan Tropika, mahasiswa melakukan analisis vegetasi dengan membuat plot kerja berukuran 20 x 20 meter di Hutan Alam. Hal itu bertujuan untuk memahami struktur dan komposisi komunitas tumbuhan di hutan tropika, mempelajari interaksi antara tumbuhan dan lingkungan, serta melakukan inventarisasi vegetasi yang ada dalam plot tersebut. Kegiatan berikutnya adalah bird watching di Papandayan, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang keanekaragaman hayati burung, serta mengembangkan keterampilan observasi dan identifikasi burung.

"Praktikum kolaborasi ini sangat seru dan menjadi tantangan tersendiri. Selama kuliah lapang, kami (asisten) dilatih meningkatkan kerja tim dan komunikasi antar asisten, dosen, dan pastinya ke praktikan. Selama kulap, kami juga bisa me-refresh materi sebelumnya bersama praktikan,” ujar Shilla Zhahira.

Praktikum kolaborasi ini tidak hanya memberikan pengetahuan yang mendalam tentang ilmu tanah dan ekologi hutan, tetapi juga melatih mahasiswa dalam kerja tim dan keterampilan lapangan.

Reporter: Ahmad Faujan (Oseanografi, 2021)

Foto: Shilla Zhahira