Kedua penghargaan tersebut diperolehnya dengan melalui banyak perjuangan. Saat ini, Andis sedang menempuh semester tujuh program studi Perencanaan Wilayah dan Kota di Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB. Selain itu, dia pun tengah mengikuti Program Integrasi Sarjana-Magister pada program studi Studi Pembangunan.

Sejak berada di SMA, Andis sudah seringkali mengikuti kompetisi yang kemudian berlanjut saat berkuliah di ITB. Keinginan Andis untuk terus berkompetisi semakin terpacu, ketika dia sempat merasa gagal mendapatkan nilai yang baik di Tahap Persiapan Bersama (TPB).

“Aku ingin memberikan prestasi ke ITB, karena aku orang pertama dari SMA aku yang masuk ITB, jadi aku ingin mengucapkan terima kasih ke ITB dengan berprestasi,” ujarnya pada Rabu (28/2/2024).

Dari situlah Andis berharap mendapat prestasi yang membanggakan di ITB, bahkan Ia memiliki target untuk bisa memenangkan puluhan kompetisi selama studinya di ITB. Motivasi Andis juga berasal dari orang tua yang selalu mendukung dan selalu antusias setiap kali ada kesempatan diundang ke ITB. 

Agar tetap bisa terus berkompetisi Andis perlu mengatur waktu dan menentukan skala prioritas untuk setiap pekerjaan yang harus Ia lakukan.

“Fokus pada tujuan, ada orang-orang terdekat yang memberikan semangat, ditambah lagi aku sedang lanjut S2, harapannya aku bisa terus berprestasi selama di ITB sebelum nanti lanjut ke karir aku,” ucapnya. 

Kompetisi yang Andis ikuti hingga kini terbilang cukup beragam. Beberapa di antaranya bahkan di luar keilmuan Perencanaan Wilayah dan Kota. Sehingga perlu usaha yang lebih besar untuk bisa memahami bidang lainnya. Sebut saja di bidang Matematika dan Fisika, bahkan dia juga pernah mendapatkan posisi juara pada bidang tersebut.

Menurutnya ada beberapa prestasi berkesan yang pernah dia dapatkan, di antaranya adalah medali perunggu LKTI OU Festival IX 2024, juara 3 Creative Arts Againts Sexual Harassment, dan juara 2 Aiska Awards Poster International Competition. 

Tak lupa dia mengingatkan untuk mahasiswa lainnya agar aktif mengikuti kompetisi. Dia mengatakan bahwa setiap orang memiliki kemampuan dan keunikannya tersendiri, dan dapat berkembang sesuai dengan karakternya masing-masing.

“Tidak perlu takut gagal, justru menjadikan kegagalan sebagai suatu pelajaran. Selama berkompetisi tentunya saya juga pernah mengalami kegagalan, namun tidak terpuruk oleh kegagalan itu, sehingga bisa bangkit kembali dan menjadi juara,” tuturnya. 

Ke depannya, dia berencana untuk terus menjadi orang yang giat belajar dan memperbaiki diri. Dia pun terus berusaha mencapai tujuan lainnya yang ingin dia capai, sejak berada di masa TPB.

Reporter : Andre Otniel Panggabean (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2022)