Mendikbud Turut Resmikan Kampus Baru ITB di Jatinangor
Oleh Shabrina Salsabila
Editor Shabrina Salsabila
"Lingkungan Jatinangor ini merupakan lingkungan yang sangat ideal menjadi pusat perkumpulan modal intelektual," ujar Mohammad Nuh. Dalam sambutannya, Mohammad Nuh juga menyampaikan bahwa pemerintah, khususnya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menyambut baik dibukanya kampus ITB Jatinangor ini. Dengan adanya kampus baru maka peluang anak Indonesia untuk mendapatkan pendidikan di perguruan tinggi semakin terbuka. Berkembangnya pendidikan di Indonesia diharapkan dapat menjadi vaksin untuk penyakit sosial yang ada yaitu kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan sosial.
"Sekarang ini saatnya kita mengembangkan sayap kuantitas. Bukan saatnya kita hanya berfokus pada kualitas saja karena kondisi Indonesia saat ini membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan jumlah yang banyak," ujar Mohammad Nuh.
Kampus ITB Jatinangor yang berada di area seluas 47 hektar ini dibangun sebagai alternatif karena kampus ITB yang terletak di Jalan Ganesha No. 10 sudah tidak dapat memadai jumlah mahasiswa dan sivitas akademika ITB yang terus bertambah tiap tahun. Nantinya kampus ITB Jatinangor akan diperuntukkan bagi program studi yang berhubungan dengan life sciences seperti Rekayasa Kehutanan, Rekayasa Pertanian, dan Rekayasa Hayati.
"Pada tahun 2010 saja terdapat sekitar 23 ribu sivitas akademika ITB, jadi dengan lahan kampus yang hanya 23 hektar, setiap hektarnya akan ada seribu orang," ujar Prof. Akhmaloka.
Pada sambutannya Prof. Akhmaloka juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah bekerja sama dalam pembangunan kampus ITB Jatinangor, diantaranya adalah pemerintah provinsi Jawa Barat, Kementrian Pekerjaan Umum, dan pihak luar negeri. Setelah menandatangani prasasti peresmian, rombongan Rektor ITB, Gubernur Jawa Barat, dan Mendikbud melakukan penanaman pohon bersama di area kampus ITB Jatinangor dan buka puasa bersama dengan mahasiswa peserta program beasiswa Bidik Misi.