Mengenal Berbagai Kegiatan Pengabdian Masyarakat KMKL ITB

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – Keluarga Mahasiswa Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung (KMKL ITB) adalah himpunan mahasiswa yang didirikan pada tanggal 23 September 1995. Dalam programnya, KMKL ITB aktif dalam melakukan kegiatan sosial masyarakat dan pengabdian masyarakat.

Bidang Kemasyarakatan KMKL ITB merupakan salah satu bidang yang dibentuk oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Kelautan ITB. “Program Kerja Bidang Kemasyarakatan KMKL ITB berorientasi pada masyarakat, berkebudayaan, dan dapat memberikan pencerdasan. Program Kerja yang dibuat juga harus feasible sesuai massa dan dana yang ada,” kata Ketua Bidang Kemasyarakatan KMKL ITB Diah Putri Pitaloka belum lama ini.

Bidang Kemasyarakatan KMKL ITB terdiri dari dua divisi yaitu divisi Community Service dan Community Development. Berbagai program kerja yang dimiliki divisi Community Service di antaranya adalah Kelautan Goes To (KOES) yang merupakan program kerja sosialisasi mitigasi bencana dan kerja bakti membersihkan pantai di wilayah pesisir, PIK yaitu pengadaan dan perbaikan sarana serta prasarana infrastruktur yang berkaitan dengan Teknik Kelautan.

Kegiatan selanjutnya adalah Sekolah Mentari (SEKMEN) yaitu program kerja yang berupa kegiatan belajar-mengajar siswa SD di Desa Cikapundung. Selain itu terdapat Berpansos 2.0 yaitu kegiatan kunjungan ke panti sosial. MANGKUY yaitu kegiatan kolaborasi dengan pihak eksternal untuk melaksanakan kegiatan penanaman mangrove (bakau) di wilayah pesisir. KMKL ITB Berdasi yaitu pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat seperti pelatihan merajut, menjahit, menanam hidroponik, ternak hewan, hingga edukasi terkait peningkatan ekonomi. Terakhir adalah Gerakan 155 yang merupakan kegiatan donasi dan sumbangan.

Sementara itu, divisi Community Development berperan dalam berbagai program kerja lain seperti, Dokumen KMKL SABI Jilid II, yaitu kegiatan pembuatan dokumen analisis permasalahan dan solusi lanjutan pada Desa Binaan KMKL ITB, KMKL-SABI 2.0 yaitu pelaksanaan hasil dari solusi permasalahan yang ada di desa binaan KMKL ITB.

Bidang Kemasyarakatan KMKL ITB juga memiliki program kerja bersama antara dua divisi yaitu DONASI (Dokumen Analisis Potensi) Jilid II yang merupakan pendataan potensi aspek kemasyarakatan anggota KMKL-ITB dan PIJAR PELITA (Perjalanan KMKL dan Kita) Jilid II yaitu penyusunan buku digital yang berisi dokumentasi dan laporan partisipasi massa KMKL ITB dalam kegiatan kemasyarakatan selama keberjalanan kepengurusan.

“Sesuai dengan salah satu poin tridarma Perguruan Tinggi, urgensi dari berbagai program kerja bidang kemasyarakatan adalah agar massa KMKL ITB dapat memiliki jiwa sosial yang tinggi dan bisa merasakan kehidupan orang lain agar dapat berempati terhadap sekitar kita,” kata Diah.

Lantas, apa saja hasil dari pergerakan kemasyarakatan yang telah dilaksanakan massa KMKL ITB? divisi Community Development sudah menghasilkan berbagai output, mulai dari solusi yang dihasilkan untuk menghadapi warga desa binaan (penduduk yang tidak mau vaksin) dalam mensosialisasikan vaksin terlaksana dengan sukses. Hal ini mengakibatkan banyak masyarakat akhirnya bersedia untuk melangsungkan vaksin dikarenakan telah mengetahui dan teredukasi tentang efek dari vaksinasi dan resiko jika tidak melakukan vaksinasi.

Sementara itu, divisi Community Service telah melaksanakan Sekolah Mentari sebanyak 5 kali dengan interval waktu 1 bulan sekali. Kemudian, divisi Community Service juga telah menanam 50 bibit mangrove di Pulau Tidung (bersama forum Mahasiswa Kepulauan Seribu), membersihkan pantai (Mendapat sampah bersamaan pasukan orange), serta berkunjung ke Panti Asuhan Alfitra untuk melakukan donasi.

Dari berbagai pergerakan yang telah dilaksanakan Bidang Kemasyarakatan KMKL ITB, berbagai manfaat telah diperoleh massa KMKL ITB hingga masyarakat luas. "Secara individual, berbagai kegiatan kemasyarakatan ini membuat pikiran lebih terbuka, dapat lebih memahami kondisi orang-orang, mendorong untuk lebih membantu sesama masyarakat, dan meningkatkan rasa bersyukur,” ujar Tubagus Ahmad Fauzan Cholidi sebagai Ketua Divisi Community Service KMKL ITB.

Selain itu, berbagai kegiatan kemasyarakatan yang telah telah dilakukan juga bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Keuntungan jangka panjang juga turut diperoleh seperti dapat menahan abrasi pantai melalui penanaman mangrove hingga keselamatan masyarakat sekitar.

“Mengabdi kepada masyarakat tentunya menjadi hal yang sangat penting karena mahasiswa juga berasal dari masyarakat dan sudah menjadi kewajiban untuk memberikan apa yang kita telah dapatkan untuk masyarakat. Terus melakukan kebaikan kepada orang lain, karena kita tidak akan merasakan kekurangan ketika kita memberi pada orang lain,” pungkas Diah.

Reporter: Yoel Enrico Meiliano (Teknik Pangan, 2020)

Foto: Dok. KMKL ITB