Pengmas LPPM ITB dan Kemendes PDTT di Indonesia Timur Sasar Berbagai Bidang di Pemanfaatan Teknologi

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Tridarma Perguruan Tinggi merupakan tanggung jawab semua elemen yang terdapat di Perguruan Tinggi. Salah satu nilai yang terdapat di Tridarma Perguruan Tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat.

Pengabdian masyarakat sendiri adalah pelaksanaan atau pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya, yang langsung kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu langkah guna mempercepat laju pembangunan nasional.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Bandung (LPPM ITB) bekerja sama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk penerapan teknologi tepat guna di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) di wilayah Indonesia Timur.

Pengabdian masyarakat ini menyasar 30 desa di Nusa Tenggara Timur serta Maluku Utara, yang terdiri dari 22 desa tertinggal serta 8 desa sangat tertinggal.

Berbagai desa yang dituju tersebut mempunyai beragam tantangan mulai dari faktor geografis medan yang sulit dijangkau, aksesibilitas yang terbatas, kurangnya infrastruktur, serta kurangnya sumber daya yang memadai, khususnya dalam hal teknologi.

Maka dari itu, ITB melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berbasis teknologi tepat guna, sekaligus menerapkan ipteksains yang berbudaya ilmiah.

Ada beberapa bidang kegiatan dalam pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh para ilmuwan ITB di lokasi 3T ini. Mulai dari pengabdian masyarakat di bidang teknologi pertanian, air bersih, laut dan banjir, infrastruktur, serta potensi SDM.

Untuk di kategori laut dan banjir, terdapat beberapa kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh para ilmuwan ITB. Pertama adalah dari Nana Sutisna, Ph.D., dari STEI ITB, yang melaksanakan program pengabdian masyarakat "Teknologi Penangkap Ikan: Penggunaan Teknologi Fish Finder dan Sistem Informasi Nelayan untuk Meningkatkan Hasil Tangkap Ikan di Desa Podimor Padange, Morotai, Maluku Utara".

Lalu ada Mohammad Farid, Ph.D., dari FTSL ITB yang melakukan pengabdian masyarakat dengan program "Peningkatan Ketangguhan Masyarakat Terhadap Banjir dan Abrasi di Desa Titigoli, Morotai, Maluku Utara".

Selanjutnya ada Dr. Eka O. Nugroho dari FTSL ITB yang mencanangkan program pengabdian masyarakat "Sistem Peringatan Dini Sederhana pada Mitigasi Banjir Desa Hapo, Morotai, Maluku Utara".

Sementara itu, di bidang potensi SDM terdapat dua kegiatan pengabdian masyarakat, yakni:

1. Dr. Rijanti R. Maulani, dari SITH ITB yang mempunyai program "Peningkatan Kualitas Beras Melalui Penerapan Cara Budidaya dan Penanganan Pascapanen Padi yang Baik di Desa Aha, Morotai, Maluku Utara;

2. Alhilal Furqan, Ph.D., dari SAPPK ITB yang mengagas program "Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Kabau Darat, Sula, Maluku Utara".

Para ilmuwan ITB juga melakukan pengabdian masyarakat di bidang teknologi pertanian, yang terdiri dari:

1. Dr. Aep Supryadi dari SITH ITB dengan program "Penerapan Teknologi Pertanian Intensif untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Lahan Kering di Desa Falila, Morotai, Maluku Utara";

2. Indrawanto, Ph.D., dari FTMD ITB dengan "Mesin Traktor Tangan untuk Lahan Kering di Desa Probur Utara, Alor, NTT";

3. Indria Herman, Ph.D., dari FTMD ITB dengan "Teknologi Pertanian Penyiapan Tanah: Traktor Tanah di Desa Malaipea, Alor, NTT";

4. Dr. Budi Heryadi dari FTMD ITB dengan "Implementasi Mesin Pemecah Kemiri di Desa Silapui, Alor, NTT";

5. Dr. M Yusuf Abduh dari SITH ITB dengan "Teknologi Tepat Guna untuk Meningkatkan Kualitas Panen Kemiri di Desa Kuneman, Alor, NTT";

6. Dr. Asep Hidayat dari SITH ITB dengan "Teknologi Tepat Guna Peningkatan Nilai Ekonomis Buah Kelapa (Cocos nucifera) dalam Menunjang Kesejahteraan Masyarakat Desa Urifola, Sula, Maluku Utara";

7. Vani Virdyawan Ph.D., dari FTMD ITB dengan "Traktor Tanah untuk Lahan Kering di Desa Oenenu, Timor Tengah Utara, NTT"; dan

8. Prof. M. Nur Heriawan, Ph.D., dari FTTM ITB dengan "Survei Kebutuhan Air untuk Sawah Tadah Hujan di Desa Lekona, Rote, Ndao, NTT".

Sedangkan di bidang infrastruktur terdapat pula beberapa kegiatan pengabdian yang masyarakat yang diisi oleh:

1. Hendrawan, Ph.D., dari STEI ITB dengan "Optimalisasi Infrastruktur Jaringan untuk Meningkatkan Potensi Masyarakat di Desa Mukekuku, Rote Ndao, NTT";

2. Dr. Eng. Infall Syafalni dari STEI ITB dengan "Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk Desa 3T di Desa Maikang, Alor, NTT";

3. Prof. Trio Adiono, Ph.D., dari STEI ITB dengan "Sistem Penerangan Jalan Umum untuk Daerah 3T, Desa Modapuhi Trans, Sula, Maluku Utara"; dan

4. Ahmad Izzuddin, M.T., dari STEI ITB dengan "Peningkatan Akses dan Pemanfataan Internet di Desa Baru Akol, Sula, Maluku Utara".