Mengenal Monumen Perjuangan Warga Ganesa 10

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) memiliki sebuah monumen untuk mengenang jasa para mahasiswanya yang gugur dalam menegakkan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1942-1950. Lokasi monumen tersebut tepat berada di depan gerbang utama kampus ITB, Jalan Ganesa No. 10 Bandung, namun tidak banyak yang tahu makna dan sejarah atas pembangunan monumen tersebut.


Kubus, begitulah kebanyakan mahasiswa ITB menyebut monumen yang di atasnya terdapat tiga kubus ini. Selain kubus monumen ini juga memiliki prasasti nama-nama warga Ganesa 10 yang gugur dalam menegakkan kemerdekaan pada bagian timur dan prasasti yang berisi catatan seorang warga Ganesa 10 pada sisi barat. Banyak juga mahasiswa yang menjadikan monumen ini sebagai objek foto karena keindahannya dan bentuknya yang unik. “Tugu kubus itu sangat ikonis dan bagus buat background foto,” kata salah satu mahasiswi ITB, Astried Maulidya belum lama ini.

*Nama-nama warga Ganesa 10 yang tertulis di monumen

Pembangunan monumen perjuangan unsur Ganesa 10 dilakukan bersamaan dengan kegiatan membangun kembali ITB pada masa Rektor Wiranto Arismunandar. Kegiatan ini didasari oleh harapan Prof. Wiranto agar setiap orang yang masuk ke kampus ITB dapat belajar dari sesuatu yang dilihatnya. Tentunya karya lain yang orang dapat lihat di dalam kampus ITB selain bangunan, pepohonan, dan tata letaknya adalah monumen atau karya seni yang dihadirkan untuk mengingat sejarah dan mengundang apresiasi seni dari masyarakat.

Kegiatan membangun kembali ITB mengundang spontanitas berbagai pihak untuk melengkapi dan menyempurnakannya, di antaranya Prof. Samudro dan sepuluh orang semasanya yang merasa perlu menyampaikan pesan sejarah dari Kehidupan Kampus Ganesa 10 Periode 1942-1950 – yakni masa revolusi fisik perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tim ini menginginkan sebuah monumen yang dapat menjadi pengingat kejadian tersebut. Mereka bahkan menunjuk daerah terbuka di sekitar Aula Barat sebagai pilihan lokasinya. Para perencana ITB lalu berkonsultasi dengan para pakar yang salah satunya adalah dosen Arsitektur ITB, Ir. Tatang Sudjati Yusup. Ia mengusulkan monumen tersebut diletakkan di rotunda depan gerbang ITB. 

*Tulisan catatan seorang warga Ganesa di monumen tersebut

Dahulu di sana terdapat sebuah patung setengah badan Dr. Ir. J. W. Ijzerman, sang perancang Taman Ganesa, yang kini disimpan di Gedung Rektorat ITB. Menurut Ir. Tatang, monumen tersebut dapat diletakkan di sana dengan terlebih dahulu menggarap rotunda tersebut menjadi daerah yang terpelihara. Untuk itu, ketinggian rotunda dinaikkan, dan pergola serta penunjuk gunung pun dibangun untuk mengenang keindahan gunung-gunung yang mengelilingi Bandung sebelum banyak bangunan menghalanginya. Sementara itu, desain monumennya sendiri disayembarakan secara terbatas dan dimenangi oleh Budiono Kuswa, alumnus FSRD ITB. Karya beliau berupa susunan tiga buah kubus yang kompak menunjuk ke arah kampus, mengingatkan akan masa lalu, masa kini, dan masa depan, selaras dengan moto ITB ”In Harmoniae Progressio”.

Monumen tersebut menjadi titik awal sumbu Utara-Selatan Kampus ITB yang mengingatkan perjalanan ITB dan bangsa Indonesia. Di sepanjang sumbu itu sendiri terdapat monumen perjuangan unsur Ganesa 10 di rotunda, pintu gerbang ITB, patung Ganesa dengan nama ITB, Prasasti Peresmian ITB oleh Bung Karno, kolam air mancur dengan peta Indonesia dan saluran air yang mengalir dengan partitur lagu Indonesia Raya di dasarnya yang menghiasi Plaza Widya Nusantara, sunken court, serta gerbang dan terowongan utara. Sumbu tersebut sudah didesain untuk mengarah ke Gunung Tangkuban Perahu sejak zaman Belanda.

*Tulisan kiriman Michael Widjaja, Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan