Mitsubishi Factory Automation Training System Support untuk ITB
Oleh Krisna Murti
Editor Krisna Murti
Jumat, 25 Agustus 2006, ITB, diwakili oleh Fakultas Teknologi Industri (FTI) secara resmi menerima pinjaman 10 kit pelatihan Programmable Logic Controllers (PLC) dari Mitsubishi Factory Automation (FA). Pinjaman bebas biaya 10 kit senilai 100,000 US$ ini bermula dari perjanjian kerjasama antara ITB dengan PT Autoteknindo Sumber Makmur, agen resmi Mitsubishi FA. Kerja sama ini merupakan kerja sama pertama kali dan satu-satunya Mitsubishi Electric dengan perguruan tinggi. "Karena kami mengetahui ITB adalah perguruan tinggi Indonesia paling superior di bidang teknologi," tutur Nakamura, Chief Setsuyo Astec Corp. Jakarta Representative.
Hadir dari pihak ITB, dekan FTI, Dr. Dwiwahju Sasongko beserta beberapa perwakilan Program Studi dalam FTI yang akan memanfaatkan kit pelatihan ini. Dari pihak Mitsubishi hadir perwakilan dari Mitsubishi Electric Corp. dan Mitsubishi-Setsuyo Astec, anak perusahaan Mitsubishi yang menangani bisnis PLC. Dari dua perusahaan itu hadir, Yukio Murata, General Manager Overseas Marketing; Hiroshi Hira, Deputy General Manager Setsuyo Astec, Jepang; Kotchi Nakamura, Chief Setsuyo Astec Corp. Jakarta Representative; Yoshio Ito, Assistant Chief Setsuyo Astec Corp. Jakarta.
Dalam sambutannya, Sasongko mengutarakan dua hal utama menyangkut keuntungan memiliki PLC semenjak kuliah. “Pertama, waktu sekolah, mahasiswa sudah bermain dengan alat yang digunakan dalam industri,” paparnya sambil menunjuk pada sepuluh kit pelatihan PLC yang kesemuanya dijejerkan di meja. “PLC Mitsubishi termasuk yang banyak digunakan di industri-industri,” tambahnya. Selain itu, dosen pengajar mata kuliah terkait juga akan lebih mudah dalam menyampaikan ilmunya. “Karena punya alat hands on yang cukup, bisa langsung praktek. Tidak perlu sulit-sulit membayangkan,” tuturnya. Sasongko menyatakan bahwa kesempatan mendapatkan pinjaman alat ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. “Perjanjiannya memang hanya tiga tahun, tapi kalau peralatan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya, bisa jadi perjanjiannya akan diperpanjang,” tambah Sasongko.
Murato berharap pinjaman kit pelatihan PLC ini yang menurut perjanjian adalah selama tiga tahun ini, akan memberikan keuntungan bersama yang memajukan baik ITB maupun Mitsubishi. Bagi Murato, pinjaman kit pelatihan ini akan membuat mahasiswa ITB familiar dengan model PLC Mitsubishi dan bisa jadi mengembangkan riset program atau riset lainnya dengan bermodalkan kit pelatihan ini. Perjanjian kerjasama dengan pihak Mitsubishi memang mencakup pula perjanjian mengenai hak kekayaan intelektual. Dinyatakan bahwa hak kekayaan intelektual yang muncul oleh karena kerjasama ini akan dimiliki oleh ITB dan pihak Mitsubishi.
Menurut Sasongko, kit pelatihan ini akan diletakkan di Laboratorium di Program Studi Teknik Fisika, Labtek VI. “Kerjaasama ini memang lewat FTI tapi alat ini (kit pelatihan PLC ini) akan dapat juga dimanfaatkan oleh semua program studi di ITB,” janji Sasongko. Dia menyatakan bahwa kit ini memang sengaja “dikejar” kedatangannya agar langsung dapat dipakai semester ini juga.
Kit pelatihan dari Mitsubishi Factory Automation Training System Facilities ini berupa PLC merek Mitsubishi yang terdiri atas 10 set Q-PLC Basic Training Facilities, 10 set MELSECNEC/H Training Facilities, dan 10 set E-THERNET Training Facilities. PLC merupakan jenis komputer industri yang dirancang secara khusus untuk digunakan sebagai perangkat pengendali di industri. PLC memiliki kemampuan untuk menyimpan perintah-perintah, seperti melakukan langkah-langkah berurut, sebagai timer, kalkulator, operator aritmatik, pengolah data, dan pengendali mesin dan proses di industri.