Non-contact Robot for Lift Operation untuk Bantu Kurangi Penyebaran COVID-19

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

*Dok. Dr. Endra Joelianto
BANDUNG, itb.ac.id – Indonesia tengah berjuang menghadapi kondisi pandemi COVID-19. Upaya memerangi penyebaran virus tersebut dilakukan pemerintah dalam berbagai bentuk, misalnya larangan mudik, physical distancing, memakai masker, diam di rumah, termasuk juga menyosialisasikan hidup bersih dan sehat. Mendukung upaya pemerintah tersebut, Dosen ITB Endra Joelianto, PhD., beserta tim membuat alat bernama Non-contact Robot for Lift Operation.


Konsep alat yang dibuat oleh Endra Joelianto adalah lift yang dirobotisasi dengan menjadikannya memiliki kecerdasan dan automasi spesifik untuk kepentingan kebersihan. Saat ini alat tersebut masih dalam tahap pembuatan prototipe. “Kami ingin ide dari para peneliti di Laboratorium Artificial Intelligence and Control Automation (Lab AICA), bisa berkontribusi terhadap persoalan pandemi dan bisa dinikmati banyak orang,“ ucap dosen Program Studi Teknik Fisika jelas Endra saat ditanya tujuan pembuatan alat tersebut.

Dengan adanya robot-lift ini, ia meyakini bahwa penggunanya dapat mengurangi risiko kontak manusia dengan virus dan penggunaan bahan sterilisasi. Jadi, selain untuk mengurangi penyebaran virus, secara tidak langsung, ini akan membantu mengurangi pengeluaran operasional yang dibutuhkan oleh tempat-tempat seperti pusat perkantoran dan mall yang harus aktif sterilisasi lift. “Ketika masuk ke dalam lift, pengguna tidak perlu lagi menekan tombol untuk mengatur lift. Pengguna cukup menggunakan gestur dan gerak tubuh, termasuk suara, untuk mengatur lift agar mencapai lantai tujuan kita,“ jelas Endra.

Ia berharap, setelah alat yang dibuat rampung dan dilakukan uji coba, bisa segera diproduksi dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Bahan-bahan pembuatan alat tersebut juga mudah didapatkan. “Kami optimis robot-lift ini dapat diproduksi di dalam negeri karena, dalam pengerjannya sekarang, kami juga menggunakan bahan-bahan yang memang sudah tersedia secara luas di Indonesia. Setelah alat ini sudah jadi, tidak akan dipakai untuk internal ITB saja, besar harapan kita ini memang bisa dipakai secara luas, terutama untuk tempat-tempat yang masih aktif dalam masa pandemi, sehingga kita bisa sama-sama meredam penyebaran COVID-19,“ terangnya.

Reporter: Ferio Brahmana (Teknik Fisika, 2017)