Orasi Ilmiah Prof. Prihadi Sumintadireja: Eksplorasi Sumber Daya Alam dan Mitigasi Bencana
Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Guru Besar Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung (FITB ITB), Prof. Dr. Ir. Prihadi Sumintadireja, M.S., menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Eksplorasi Sumber Daya Alam (SDA) dan Mitigasi Bencana” di Aula Barat ITB Kampus Ganesha, Sabtu (22/6/2024).
Beliau menjelaskan bahwa sejatinya pemanfaatan sumber daya alam bertujuan untuk kesejahteraan manusia, antara lain cebakan mineral, endapan batu bara, geotermal, air tanah, dan lain-lain. Dalam proses pemanfaatan sumber daya alam tersebut, dikenal istilah geohazard (bahaya geologi). Geohazard adalah fenomena geologi yang memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan atau bencana. Geohazard dapat disebabkan oleh proses alami seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, longsor, banjir, dan tsunami. Hal itu juga dapat diperparah oleh aktivitas manusia, seperti penambangan, deforestasi, atau pembangunan di daerah rawan bencana.
Prof. Prihadi menyampaikan, sesuai dengan keadaan Indonesia yang rentan terjadi bencana, istilah geohazard tengah ramai dibicarakan akhir-akhir ini. Geohazard akan dikategorikan menjadi bencana apabila bersifat destruktif atau merusak infrastruktur dan memakan korban jiwa. Maka dari itu, dalam konteks pemanfaatan sumber daya alam, penting untuk mengetahui potensi geohazard. Hal ini bisa dimulai dengan mencari tahu letak sumber daya alamnya, bagaimana proses pembentukannya, dan seberapa banyak potensinya.
Adapun mengenai konsep eksplorasi sumber daya alam merupakan alur pemikiran yang sistematis yang dimulai dari perumusan target eksplorasi, perumusan model konseptual geologi, hingga perumusan sistem pencariannya.
Berdasarkan model konseptual ini, sistem pencarian atau eksplorasi kemudian dirumuskan, yang mencakup metode dan teknik yang akan digunakan untuk mengidentifikasi dan mengekstraksi sumber daya alam secara efisien dan efektif. Pendekatan yang sistematis ini memastikan bahwa eksplorasi dilakukan secara tepat dan berdasarkan data ilmiah yang akurat, mengurangi risiko kegagalan dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam menemukan dan mengelola sumber daya alam.
Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan, seperti pembuatan Rancang Bangun Alat Data Loger untuk Pemantauan Lapangan Minyak (Enhanced Oil Recovery) dan Geotermal (2005-2008), Mitigasi Bencana Gunung Api Tangkuban Parahu Bandung-Jawa Barat (2010), Permodelan Bawah Permukaan Gunung Manglayang untuk Identifikasi Potensi Bencana serta Keberadaan Sumber Panas Bumi (2011), dan lain-lain.
Beliau menyampaikan, mencari ide dan membuat alat yang bermanfaat bagi eksplorasi geologi memerlukan ketangguhan mental dan harus banyak mencoba, menguji, dan mengulang penelitian.
“Hal yang paling berat dilakukan saat uji coba yaitu terkait dengan biaya yang sangat mahal dan harus membuktikan ketahanan alat dengan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Namun, semuanya tentu akan terbayar ketika hasilnya keluar sesuai dengan harapan dan bermanfaat bagi Indonesia,” kata Prof. Prihadi.
Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)