Pemodelan Sandbox, Alat untuk Mengetahui deformasi batuan sedimen di bagian atas lempeng Bumi
Oleh Ahmad Fadil
Editor Ahmad Fadil
BANDUNG, itb.ac.id – Tiga peneliti dari Prodi Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil mengembangkan alat untuk mempelajari dan mensimulasikan pembentukan serta perkembangan struktur geologi alam batuan sedimen (deformasi cekungan sedimentasi). Alat tersebut bernama Pemodelan Analog Sandbox.
Pemodelan Analog Sandbox adalah salah satu teknologi dalam geologi struktur yang dikembangkan oleh Ir. Benyamin Sapiie, Ph.D., Dr. Ir. Meli Hadiana, dan Terry Alfa Furqan, ST. MT, penelitian ini sudah dimulai sejak 2001 dan terus dikembangkan hingga sekarang.
Pemodelan analog sandbox Prodi Teknik Geologi merupakan yang pertama dan satu-satunya laboratorium jenis ini yang masih aktif di Asia Tenggara. Laboratorium ini dibuat dan dikembangkan menggunakan mesin (apparatus) yang dibuat dan didesain sendiri menggunakan beberapa bengkel antara lain yang ada di ITB.
Hasil dari pemodelan sandbox ini dapat membantu mahasiswa ataupun profesional melakukan interpretasi struktur geologi bawah permukaan. Sehingga, pemodelan analog sandbox banyak digunakan dan dikembangkan dalam dunia industri migas terutama berkaitan dengan eksplorasi hidrokarbon.
“Salah satu kelebihan laboratorium kami adalah mengunakan bahan pasir yang bersumber dari alam yaitu batupasir Formasi Ngrayong di Jawa Timur, tanpa campuran bahan sintetis,” kata Meli Hadiana kepada reporter itb.ac.id saat acara Pameran Karya Penelitian, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat di Aula Timur ITB, Jalan Ganesa, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Meli menjelaskan, tujuan utama dibuat Pemodelan Analog Sandbox adalah sebagai alat pengajaran guna memahami proses deformasi (perubahan wujud atau bentuk) batuan dengan kemampuan mensimulasikan proses deformasi yang sangat rinci. Selain itu, melalui pemodelan analog sandbox diharapakan bisa membantu menjawab masalah teknis mengenai eksplorasi sumber daya alam dan kejadian gempa bumi.
Bentuk dari Pemodelan Sandbox sendiri berupa kotak kaca yang berisi pasir berlapis-lapis dengan ragam warga. Pasir itu ditata sehingga menyerupai lempeng. Kemudian di tengahnya terdapat alat pendorong yang bakal mendorong pasir tersebut. Setelah didorong atau ditarik itulah maka akan kelihatan perubahan yang terjadi pada pasir analogi dengan suatu gambaran patahan di alam.
Ia menerangkan, bahwa bumi itu dinamis sebab ada pergerakan lempeng. Karena lempeng itu bergerak otomatis akan menghasilkan reaksi. Reaksi itu berupa gaya. Bisa menarik, mendorong, dan menggeser. Akibat adanya gaya itu, ternyata berpengaruh pada batuan di sekitar terutama bagian atas kerak bumi. Contohnya ada patahan yang naik, turun dan bergeser.
"Gaya itulah yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada batuan. Di Geologi khususnya batuan sedimen kita mengenal suatu hukum disebutnya hukum steno yang salah satunya menyebutkan bahwa batuan sedimen diendapkan secara original, pasti dalam keadaan horizontal. Kalau terjadi sesuatu atau perubahan artinya dia tidak original lagi. Berarti ada sesuatu yang membuat dia seperti itu. Nah itulah yang kita anggap rekasi dari adanya reaksi terhadap Gaya. Gaya itu yang berasal dari pergerakan lempeng,” jelasnya.
Salah satu metode agar memudahkan orang mengetahui proses deformasi di suatu bagian atas kerak yaitu menggunakan pemodelan sandbox. Dia menerangkan, kenapa alat ini perlu ada, sebab alat ini memiliki kelebihan dari sisi praktis, lebih sederhana sehingga memudahkan orang untuk mengetahui struktur geologi dalam batuan sedimen dengan mudah. “Sebagai contoh, arsitek perlu model untuk membuat rancangan, nah alat ini sebagai model yang sederhana dan user friendly. Secara geologis banyak manfaatnya yang dipakai untuk mengetahui struktur geologi akibat deformasi lapisan bebatuan,” terangnya.
Dijelaskan, mulanya alat pemodelan ini dibuat dengan sederhana. Namun terus dikembangkan lebih lanjut karena perlu model yang lebih kompleks dengan situasi alam yang sebenarnya. Di Alat yang lain di laboratorium sudah lebih baik dengan penambahan pengaturan kecepatan.
“Alat ini hasil kontribusi besar terutama oleh industri yang berhubungan dengan deformasi cekungan sedimen khususnya perusahaan minyak,” katanya. Dia berharap melalui Pemodelan Sandbox ini terus dikembangkan lebih lanjut sampai bisa menggambarkan aktifitas sesar di sebuah wilayah yang diharapkan dapat membantu dalam perhitungan dampak gempa bumi dipermukaan lempeng bumi.
Reporter: Adi Permana