Out Look Indonesia II 2003
Oleh Unit Sumber Daya Informasi
Editor Unit Sumber Daya Informasi
Kabinet Mahasiswa Institut Teknologi Bandung, hari Kamis 27 Maret 2003 menyelenggarakan acara Diskusi Terbuka dan Tema yang dibahas tentang perpolitikan bangsa. Acara ini bertempat di Aula Barat ITB, jalan Ganesa 10 Bandung.
Acara tersebut dimulai pada pukul 09.30 diawali dengan kata pembukaan yang disampaikan oleh Alga Indria, Presiden KM ITB
Para pemateri pada acara diskusi terbuka tersebut terdiri dari : Agun Gunanjar, Hariman Siregar, Hakam Nadja , Eros Djarot dan Bambang Widjojanto dengan materi “Pemilu 2004
Pemateri berikutnya dengan materi “Peran Generasi Muda dalam Sistem Pemerintahan” terdiri dari : Alga Indria, Alvin Lie, Ferry Musyidan Baldan, Hamis Dipopramono, dan Ray Rangkuti
Selain diadakan Tanya jawab juga dilakukan Konperensi Pers
Pers Release
Outlook Indonesia 2003
Pro dan Kontra Pemilu Indonesia
Outlook Indonesia adalah diskusi terbuka untuk mengupas tuntas tentang permasalahan bangsa. Tema yang akan dibahas untuk acara ini adalah tentang perpolitikan bangsa dan lebih dikerucutkan dalam permasalahan pemilu. Outlook Indonesia mengundang seluruh elemen masyarakat diberbagai kalangan, karena ini adalah media pendidikan politik di Indonesia.
Outlook Indonesia merupakan inisiator awal dalam sebuah pergerakan baru dalam membangun Republik Indonesia. Khususnya untuk saat ini dalam kondisi perpolitikan yang sedang kritis. Ruang-ruang politik yang sejak 32 tahun lalu merupakan suatu hal yang awam dan sakral sehingga membuat rakyat Indonesia terbelenggu dalam ketakutannya, mulai saat ini ruang-ruang tersebut harus dibuka seluas-luasnya sehingga membangun kesadaran rakyatnya untuk berperan aktif didalamnya.
Proses-proses demokrasi terus berjalan, suara-suara rakyat menjadi agenda utama bagi pemerintahan merupakan wujud yang diidamkan dalam negara ini. Pemilu merupakan suatu proses mencapai demokrasi. Namun jika kita berbicara masalah pemilu solusi atau bukan? Inipun bukan pertanyaan yang mematikan proses demokrasi karena pemilu pun dapat menghasilkan rezim otoriter baru yang mematikan proses demokrasi di negara ini.
Mahasiswa dan pemuda mempunyai andil besar dalam penentuan terhadap kondisi bangsa ini. Kondisi politik Indonesia yang saat ini sedang kritis membutuhkan darah segar yang dapat merubah kestagnanan kondisi ini, dan darah segar itu ada dalam generasi muda Indonesia. Kondisi yang kritis membutuhkan kreativitas baru, jiwa-jiwa yang radikal, jiwa-jiwa yang berani merevolusi sistem yang ada untuk membawanya kearah perbaikan bangsa ini. Generasi muda Indonesia dapat berperan aktif dalam permasalahan politik Indonesia, bahkan kalau perlu mengambil peran dalam pemerintahan dari orang-orang yang mapan dalam sistem yang sudah rusak ini untuk direvolusi menjadi sistem yang baru dan lebih baik.
Kondisi bangsa saat ini menjadikan kita harus berpikir ulang dalam menentukan arah bangsa ini, karena fenomena-fenomena yang terjadi sangat menghawatirkan untuk berjalannya pemilu. Kondisi-kondisi ini seolah-olah ada suatu pemaksaan bahwa pemilu harus berjalan, walaupun hanya sebagai formalitas dan rutinitas saja. Esensi dari pemilu itu sendiripun tidak terjadi. Hal seperti inilah yang menakutkan karena membuat rakyat terjebak dalam menentukan sikap bangsa ini.
Rakyat Indonesia berhak dan wajib berperan aktif dalam menentukan nasib bangsa Indonesia karena itu merupakan tanggung jawab kita semua.