Pelatihan untuk Tim Relawan ITB dalam Penanganan Bencana

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Senin malam (29/5), dengan dikoordinir oleh Unit Loedroek ITB, diadakan Pelatihan Relawan dalam Penanganan Bencana di Ruang Auditorium Campus Centre Timur ITB. Pelatihan ini masih merupakan pelatihan awal yang memberikan pengetahuan tentang analisis geologi gempa di Yogyakarta dan juga manajemen bencana berbasis masyarakat. Analisis geologi tentang gempa diberikan oleh Tjoek Azis S. Beliau adalah peneliti utama Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi dan Kelautan (P3GL) dari Universitas Gajah mada (UGM). Beliau menekankan, bahwa relawan harus mengerti penyebab terjadinya bencana dan memberitahukannya kepada masyarakat setempat. Hal ini merupakan salah satu bentuk pencerdasan. “Banyak masyarakat yang lari ke utara setelah gempa karena takut akan tsunami. Padahal bila dilihat, tsunami tidak mungkin terjadi di daerah tersebut,” jelasnya. Sementara materi manajemen bencana berbasis masyarakat diberikan oleh Abrar Prasodjo. Beliau adalah alumni ITB yang juga seorang Health, Safety and Enviromental (HSE) Specialist. Dalam uraiannya, beliau menjelaskan beberapa hal penting yang harus diketahui oleh seorang relawan. Beberapa gambaran umum yang diberikannya antara lain tentang pengetahuan yang harus dipunyai, kemampuan yang dituntut, dan peralatan-peralatan yang harus dibawa. Hal lain yang lebih detail akan dijelaskan di pelatihan berikutnya. Cukup banyak mahasiswa yang antusisas dengan acara ini. Sebagian besar dari mereka juga mengisi daftar kesediaan menjadi relawan. Hari Selasa malam, akan diadakan pelatihan lebih lanjut untuk tim relawan yang akan berangkat hari Kamis (1/6) besok. (gita)