Pembukaan ITB Fair 2010, Satu Langkah untuk Membuat Indonesia Tersenyum
Oleh prita
Editor prita
Opening ITB Fair 2010 dihadiri oleh Rektor ITB Prof. Akhmaloka, Ph.D.; Kepala BAPEDA - mewakili Gubernur Jawa Barat yang berhalangan hadir, Prof. Dr. Deny Juanda; perwakilan Ikatan Alumni ITB, Dr. Freddy P. Zen; serta Presiden Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB, Ridwansyah Yusuf Achmad. Turut hadir pula para tamu undangan dari institusi terkait, serta perwakilan mahasiswa dari sejumlah kampus di Indonesia yang mendukung terselenggaranya acara ITB Fair 2010. Pembukaan ITB Fair 2010 secara simbolis dilakukan dengan pemotongan tali balon oleh Akhmaloka dan Deny Juanda.
Acara opening ITB Fair 2010 diawali dengan penampilan Rampak Kendang dari Lingkung Seni Sunda, salah satu unit kesenian di ITB yang perduli akan kelestarian budaya Sunda. Dalam penampilannya mereka mengkritisi pemerintahan melalui lagu yang mereka nyanyikan khususnya mengenai kasus century yang tidak kunjung selesai.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ahmad Faris S. (Planologi'07) selaku ketua ITB Fair 2010. Dalam sambutannya, Faris menegaskan bahwa ITB Fair tidak sekedar event; melainkan gerakan keprofesian yang berbasis pada Community Development agar bisa menghasilkan karya nyata bagi masyarakat Indonesia. "Acara ini merupakan momentum gerakan dari para mahasiswa Indonesia demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik," ujarnya.Sambutan berikutnya dilakukan oleh Ridwansyah Yusuf Achmad. "ITB Fair 2010 semoga bisa menjadi solusi awal untuk permasalahan Indonesia dan bisa membuat Indonesia tersenyum," demikian harapan Yusuf.
Sementara Akhmaloka mengaku sangat bangga dengan terselenggaranya ITB Fair 2010. Beliau memandang hal ini sebagai sebuah terobosan, karena melalui momentum ini akan banyak karya bangsa yang dihasilkan oleh mahasiswa untuk membantu penyelesaian permasalahan yang dimiliki bangsa Indonesia. Akhmaloka bertutur, "ITB Fair adalah salah satu bentuk pertanggungjawaban mahasiswa terhadap Indonesia." Ucapan selamat juga datang dari Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Lc., yang disampaikan oleh Deny Juanda.Ahmad menganggap acara ini merupakan salah satu bukti unjuk karya mahasiswa terhadap masyarakat luas.
Peluncuran e-magazine Keprofesian
Setelah beberapa sambutan mengisi opening ITB Fair 2010, acara kemudian dilanjutkan dengan launching majalah Proficio. Majalah Proficio berbentuk e-magazine merupakan majalah keprofesian mahasiswa. Proficio membantu publikasi karya mahasiswa, sehingga buah karya mahasiswa tidak hanya akan menumpuk diperpustakaan dan menjadi debu. Launching majalah proficio ini ditandai dengan pemberian cd majalah proficio oleh Dhika Prawidar kepada bapak Ferdy.
Dengan adanya acara ini, maka ITB Fair 2010 resmi dibuka: satu langkah untuk membuat Indonesia tersenyum.
[Hastri Royyani]