Peneliti Belanda Ungkap Geologi Cekungan Bandung dan Potensi Riset di Masa Depan

Oleh Adi Permana

Editor Vera Citra Utami


BANDUNG, itb.ac.id – Prodi Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung melanjutkan rangkaian webinar Geologi ITB Menyapa: Solidaritas Untuk Negeri edisi ke-16. Webinar yang berjudul “The Geology of Bandung Basin and Potential Future Research” diadakan pada Sabtu (24/7/2021). Webinar kali ini kedatangan narasumber spesial dari Netherlands Enterprise Agency, Dr. Rien A.C. Dam.

Rien adalah salah satu peneliti geosaintis Belanda yang pernah meneliti Cekungan Bandung. Pada kesempatan kali ini, Rien dipandu oleh Dr. Dasapta Erwin Irawan, S.T., M.T., sebagai moderator. Rien membagikan beberapa pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya terkait Cekungan Bandung.

Di awal pemaparannya, Rien menyampaikan opininya bahwa sebagai seorang geosaintis di Indonesia, kita harus melakukan hal–hal yang penting bagi masyarakat. “Menurut saya, di Indonesia, sebagai seorang geosaintis, kita harus melakukan hal–hal yang yang penting bagi masyarakat,” ujar Rien.

“Ada banyak tantangan penting di masyarakat yang berhubungan dengan geosains, seperti gempa bumi, tsunami, erosi pantai, dan peningkatan muka air laut,” tambahnya. Menurut Rien, sebagai seorang geosaintis, kita harus berusaha sebaik mungkin untuk berkontribusi dalam menyelesaikan isu-isu tersebut.

Banyak publikasi mengenai Cekungan Bandung, seperti yang dipublikasi oleh Prof. Kosoemadinata dan Prof. Yahdi Zaim. Rien menyampaikan bahwa penelitian – penelitian geologi pada zaman dahulu dan sekarang sangatlah berbeda. Pada zaman dahulu, penelitian-penelitian geologi lebih berfokus untuk menghasilkan peta-peta geologi. Oleh karena itu, banyak sekali berbagai jenis peta geologi yang kini kita jumpai, khususnya peta geologi Cekungan Bandung. Akan tetapi, saat ini, penelitian-penelitian geologi tidak hanya berfokus pada pemetaan. Banyak hal yang kini harus diteliti oleh geosaintis, seperti air tanah dan penurunan muka tanah.

Pria yang pernah mengerjakan tesis S2 dan disertasi S3 di Bandung itu menyampaikan bahwa Cekungan Bandung merupakan daerah yang spesial. “Cekungan Bandung merupakan daerah yang unik dan spesial, bukan hanya di Jawa Barat, melainkan juga di Asia Tenggara,” ucapnya. Hal tersebut dikarenakan hanya sedikit tempat di Asia Tenggara yang mempunyai sifat-sifat geologi dan geohistori.

Menurutnya, salah satu hal yang paling menarik dari Cekungan Bandung adalah endapan danau yang dimilikinya. Endapan danau tersebut merepresentasikan catatan lingkungan dengan sangat baik. Oleh karena itu, endapan danau ini dapat dimanfaatkan untuk analisis litologi, palinologi, geokimia dan penentuan umur geologi. Data dari endapan danau di Cekungan Bandung dapat dianalisis lebih lanjut dengan data lainnya yang akan menghasilkan pemahaman yang lebih berkembang.

Dari penelitian-penelitian mengenai Cekungan Bandung, lahir sebuah urgensi bagi geosaintis, khususnya di Indonesia, untuk menginvestigasi dan memahami peristiwa turunnya muka tanah. Turunnya muka tanah sudah terjadi di beberapa kota di Indonesia, seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Pekalongan. Hingga saat ini, belum ada pemantuan terbaru mengenai penurunan muka tanah di Cekungan Bandung sehingga hal tersebut menjadi tantangan bagi geosaintis Indonesia.

“Sekarang, tidak terlalu dibutuhkan geosaintis untuk bekerja di perusahaan minyak dan pertambangan, tetapi geosaintis saat ini lebih dibutuhkan untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat,” pesan Rien.

Reporter: Muhammad Satriyo (Teknik Geologi, 2019)