Pertambangan yang Berkelanjutan Harus Terapkan Pedoman ESG
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id – Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM), Institut Teknologi Bandung (ITB) berkolaborasi dengan PT Agincourt Resources menggelar kuliah umum bertema “Pertambangan yang Berkelanjutan”. Program yang melalui Indonesian Student Mining Competition (ISMC) XIV ini digelar secara bauran pada Jumat (8/3/2024) di Gedung Kuliah Umum Timur (GKUT), ITB Kampus Ganesha.
Kuliah umum ini merupakan rangkaian dari Roadshow PT Agincourt Resources ke perguruan tinggi di Indonesia dengan menghadirkan pembicara General Manager Operasional PT Agincourt Resources (GMO PTAR), Rahmat Lubis.
Rahmat Lubis menyampaikan pandangannya mengenai kegiatan pertambangan yang berkelanjutan di Indonesia, khususnya pada Martabe Gold Project. Beliau menegaskan urgensi pertambangan yang berkelanjutan sebagai salah satu tantangan untuk lulusan Teknik Pertambangan saat ini.
Rahmat Lubis membahas konsep Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai pedoman yang wajib dimiliki perusahaan, khususnya perusahaan tambang di Indonesia, agar dapat mencapai tujuan pertambangan yang berkelanjutan. ESG dijadikan sebagai tolok ukur dalam menilai dampak sosial dan keberlanjutan dari sebuah perusahaan.
Kriteria ESG terdiri atas kriteria lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang berkaitan dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Seluruhnya berdampak positif pada peningkatan reputasi dan nilai perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan.
Kuliah umum ini berjalan lancar dan dihadiri sekitar 200 mahasiswa Teknik Pertambangan. Pesan Rahmat Lubis serta manajemen di dunia profesional khususnya dan pertambangan umumnya meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya pertambangan yang berkelanjutan.
Reporter: Muhammad Hanif Darmawan (Teknik Pertambangan, 2021)