Pertamina Goes to Campus 2013: Ajak Mahasiswa ITB Ciptakan Ketahanan Energi Nasional
Oleh Shabrina Salsabila
Editor Shabrina Salsabila
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki sumber energi yang melimpah. Namun sayang, 80% dari sumber energi tersebut masih dikuasai oleh pihak asing dan digunakan untuk keperluan ekspor. Berangkat dari hal tersebut PT. Pertamina selaku BUMN yang bergerak dibidang energi terus mengupayakan pemanfaatan sumber energi yang ada di Indonesia lebih berfokus pada kebutuhan dalam negeri. Salah satu bentuk upaya yang dilakukan oleh PT. Pertamina (Persero) adalah dengan menyelenggarakan kegiatan Pertamina Goes to Campus tiap tahunnya.
"ITB sebagai perguruan tinggi yang memiliki program studi yang berhubungan langsung dengan pengolahan sumber energi seperti Teknik Perminyakan, Teknik Geologi, dan lain-lain lulusannya sangat memiliki kompetensi untuk menjadi solusi bagi permasalahan energi dalam negeri," ujar Hasto Wibowo (Teknik Kimia 1985), GM Marketing Operation Regional III PT. Pertamina dalam sambutannya.
Pembicara pertama dalam talk show ini adalah Vice President Corporate Communication PT. Pertamina, Ali Mundakir. Dalam kesempatan ini Ali Mundakir menyampaikan bahwa dalam pengelolaan sumber daya alam terdapat dua kutub yang saling berlawanan. Kutub pertama adalah pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal dan kutub yang kedua adalah diperlukannya konservasi pada sumber daya alam khususnya sumber daya alam yang tidak terbarukan seperti minyak dan gas bumi. Oleh karena itu dibutuhkan adanya manajemen sumber daya alam yang dilakukan dengan pendeketan integrasi.
Ali Mundakir juga memaparkan bahwa kebijakan pemerintah yang ada selama ini dapat dikatakan menghambur-hamburkan sumber daya minyak dan gas bumi. Hal ini dikarenakan pemanfaatan sumber daya alam tersebut hanya ditujukan untuk memenuhi APBN saja tanpa memikirkan strategi penyimpanan cadangan energi untuk dimasa yang akan datang seperti yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Cina.
"Saat ini untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri Pertamina mulai memaksimalkan penggunaan sumber energi baru terbarukan (EBT) seperti panas bumi, sel surya, dan lain-lain. ITB tentunya dapaat menjadi bagian penting dalam hal ini sebagai pusat penelitian," ujar Ali.
Selain Ali Mundakir, pakar-pakar yang juga menjadi pembicara dalam talk show ini adalah Marwan Batubara, Direktur Indonesian Resources Studies (IRESS), dan Effendi Gazali, pakar komunikasi politik Universitas Indonesia. Dalam kesempatan ini PT. Pertamina juga menyelenggarakan acara nonton bareng film Kita VS Korupsi dan menyerahkan bantuan dana untuk kegiatan kompetisi mahasiswa internasional senilai 50 juta rupiah yang diserahkan langsung kepada Brian Yuliarto Ph.D, Ketua Lembaga Kemahasiswaan ITB. Selain itu PT. Pertamina juga membuka kesempatan untuk mendapatkan beasiswa ikatan dinas bagi mahasiswa ITB yang berkompeten. Sosialisasi beasiswa ikatan dinas sendiri telah diselenggarakan pada hari sebelumnya yaitu Senin (02/09/13).