Pesan Rektor ITB di Wisuda April 2024: Jadilah Sarjana yang Berkarakter
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id – Sebanyak 1.815 wisudawan Institut Teknologi Bandung (ITB) mengikuti perayaan Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sasana Budaya Ganesa, Sabtu (27/4/2024). Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., mengungkapkan rasa syukur dan bangganya terhadap para wisudawan.
"Pada hari ini, Saudara mendapatkan sebuah gelar kesarjanaan yang baru dari ITB, sebagai bentuk pengakuan terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan kompetensi akademik yang telah berhasil Saudara raih. Dengan rasa bangga, saya sampaikan selamat kepada seluruh wisudawan Program Doktor, Program Magister, serta Program Sarjana, dalam Prosesi Wisuda Kedua Institut Teknologi Bandung Tahun Akademik 2023/2024,” ujarnya.
Selain itu, Prof. Reini mengingatkan bahwa dengan gelar baru yang disandangnya, para wisudawan mengemban tanggung jawab baru yang lebih tinggi. ”Di sepanjang perjalanan hidup, kita akan memasuki lingkungan sosial yang berbeda-beda dengan peranan yang berbeda pula. Untuk bisa menempuh perjalanan tersebut dengan berhasil, kita perlu terus-menerus belajar (life-long learning). Tetapi ini saja tidak cukup, kita juga perlu terus-menerus mengembangkan karakter,” ujarnya.
Beliau menekankan pengembangan karakter yang berkaitan dengan tiga unsur karakter yang penting, yakni adaptability, integrity, dan responsiveness (AIR), atau Adaptasi, Integritas, dan Rendah hati.
Adaptasi merupakan kunci dari keberhasilan dalam interaksi, dialog dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Proses adaptasi dimulai dengan pembelajaran tentang lingkungan dan dinamikanya. Berdasarkan hasil pembelajaran tersebut, dilakukan penyesuaian untuk bisa sampai pada kesepakatan kolektif. Namun, satu hal yang tidak kalah penting, perlu pembangunan suasana yang kondusif.
Integritas adalah konsistensi antara prinsip/nilai yang dipegang dengan pikiran, sikap, dan perbuatan secara terus-menerus. Dengan integritas, lulusan ITB akan mempunyai pegangan dan orientasi serta dapat dipercaya dan diandalkan dalam lingkungan sosial.
Responsiveness berkaitan dengan kepekaan dan kepedulian akan orang-orang maupun hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitar. Dalam hal ini, sikap rendah hati akan membantu dalam meningkatkan rasa responsiveness, menjadi siap mendengar pendapat orang lain, tanpa mempersoalkan latar pendidikan ataupun status sosial.
Ketiga unsur karakter tersebut saling berkaitan dan mendukung. “Ketika kita membangun kemampuan untuk beradaptasi, ini perlu disertai dengan upaya untuk membangun dan menjaga integritas, serta kepekaan dan kepedulian sehingga terbangun integritas yang relate dengan dinamika pada lingkungan kita. Begitu juga sebaliknya, setiap unsur tersebut saling mempengaruhi dan saling membutuhkan,” tuturnya.
Merujuk pada salah satu pernyataan Albert Einstein, Prof. Reini mengatakan bahwa sarjana bukan saja “agent of knowledge”, melainkan sebagai “agent of morality endowed with character”. “Menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045, saya percaya bahwa para sarjana mengemban peranan kunci, apakah di bidang sosial, ekonomi dan inovasi, penegakan hukum, maupun ekologi. Tercapainya Indonesia Emas membutuhkan dukungan para sarjana yang, selain memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan kompetensi yang tinggi, juga memiliki karakter,” ujar beliau.
Penulis: Erika Winfellina Sibarani (Matematika, 2021)