PM Kabinet KM ITB: Untuk Saudara Kami Korban Letusan Merapi

Oleh alitdewanto

Editor alitdewanto

BANDUNG, itb.ac.id- Bencana letusan Gunung Merapi di tahun ini memang menyita perhatian masyarakat Indonesia. Banyak yang berbondong-bondong menjadi relawan ataupun hanya sekedar memberikan bantuan berupa dana untuk korban bencana ini, termasuk mahasiswa ITB. "Setelah mendengar Gunung Merapi kembali meletus, kami langsung mengadakan sosialisasi kepada massa kampus melalui forum silahturahmi Pengabdian Masyarakat Kabinet Keluarga Mahasiswa (PM Kabinet KM) ITB. Selain untuk sosialisasi, kami juga meminta massa kampus untuk membantu menyalurkan bantuan dana dari teman-teman dari setiap himpunan," jelas Gilang Permata Khusuma, anggota divisi PM Kabinet KM ITB.
meletus sejak bulan September 2010. Setelah letusan pertama pada tanggal 26 Oktober 2010 yang menelan 45 korban jiwa, gunung ini kembali meletus pada tanggal 5 Oktober 2010 dini hari yang dikabarkan merupakan letusan terbesar sejak 140 tahun terakhir.
 
Sapto Andika Candra, penanggung jawab tanggap bencana Merapi PM Kabinet KM ITB, mengungkapkan bahwa PM Kabinet KM ITB telah melakukan beberapa hal dalam mengumpulkan bantuan dana bagi korban bencana letusan gunung yang lokasinya meliputi Klaten, Magelang, Sleman, dan Boyolali ini. "Kami membuat posko tanggap bencana Merapi dan bekerja sama dengan semua Himpunan Mahasiswa Program Studi yang ada di ITB untuk mempermudah massa kampus dalam menyalurkan bantuannya. Kami juga bekerjasama dengan ITB United untuk menggalang dana melalui penjualan kaos. Sampai saat ini kurang lebih terdapat 100 kaos yang dijual untuk penggalangan dana bencana ini," ujar mahasiswa Teknik Geofisika angkatan 2008 ini.

Sapto juga menambahkan bahwa pada tanggal 29-31 Oktober 2010 lalu tujuh orang mahasiswa perwakilan dari Ganesha Rescue, sebuah forum tanggap bencana yang merupakan anak dari PM Kabinet KM ITB, dan Himpunan Mahasiswa Teknik Geofisika (HIMA TG "TERRA") ITB berangkat ke lokasi bencana untuk melakukan survei bagaimana keadaan di sana dan bantuan apa yang sangat dibutuhkan para korban. "Setelah kami berbincang-bincang dengan para dosen yang tergabung pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITB, maka kembali diberangkatkan sebuah tim yang mengikutsertakan empat orang mahasiswa dan beberapa dosen untuk kembali ke lokasi bencana dan menyalurkan bantuan sejenis teknologi aplikatif yang dibuat oleh dosen-dosen ITB." terang Sapto. "Mereka juga kami mintai tolong untuk mencari link untuk menyalurkan bantuan berupa dana dan barang kebutuhan lain yang diperlukan agar bantuan sampai kepada korban dengan tepat."

Tim yang berangkat pada Rabu (03/10/2010) kemarin akan kembali ke Bandung pada hari Minggu (07/10/2010).
Berita terbaru yang diperoleh Kantor Berita USDI ITB saat ini pada Sabtu (06/10/2010) akan diberangkatkan tim relawan hasil open recruitment ke massa kampus. Relawan akan berada di sana sampai hari Minggu (07/10/2010). Kemungkinan juga akan dibuka kembali pendaftaran tim relawan untuk berangkat akhir minggu mendatang namun masih menunggu kepastian keadaan di lokasi. Hal ini tidak dapat dipastikan sekarang karena keadaan di lokasi cenderung fluktuatif.

Untuk ke depannya, PM Kabinet KM ITB akan menyalurkan bantuan kepada korban bencana letusan Gunung Merapi ini melalui link yang didapat oleh tim yang telah berangkat ke lokasi. Rendi Prayoga Akbar, pimpinan proyek Ganesha Rescue, menambahkan bahwa PM Kabinet ITB nantinya berencana untuk mengirimkan tim trauma healing setelah bencana ini usai. Mahasiswa Teknik Metalurgi angkatan 2009 ini berharap agar masyarakat ITB lebih aware terhadap bencana ini dan mau berpartisipasi aktif di dalam penyaluran bantuan bagi saudara kita yang menjadi korbannya.