Prof. Suhono Ungkap Manfaat Digital Twin di Berbagai Aspek
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id—Guru Besar STEI ITB, Prof. Suhono Harso Supangkat mengatakan, digital twin merupakan konsep berbasis data yang dapat membantu manusia dalam koleksi data hingga membuat prediksi yang akurat sehingga pengambilan keputusan akan optimal dan berpengaruh positif terhadap produktivitas suatu ekosistem.
“Digital twin itu hal yang lebih on beyond dari IoT, big data, (dan) AI sehingga kita bisa memandang sistem menjadi lebih baik. Sekarang bagaimana kondisi riil sehingga kita memodelkan, menyimulasikan, dan kita bisa bertindak cepat terhadap kejadian-kejadian apa saja,” ucap Prof. Suhono selaku Kepala Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas ITB itu, dalam sebuah webinar tentang digital twin, belum lama ini.
Secara umum, Prof Suhono menerangkan kerangka kerja penelitian dan pengembangan digital twin yang sudah ITB lakukan. Konsep digitalisasi yang dikembangkan mengubah proses konvensional menjadi proses digital yang cerdas. Smartization tidak hanya teknologi, tetapi juga proses dan manusia. Oleh karena itu, mencerdaskan kehidupan bangsa saat ini mencakup proses, teknologi, manusia, dan data sebagai infrastruktur.
Digital twin adalah proses analisis data yang berujung pada pengambilan keputusan melalui simulasi dan model. Data yang dimaksud merupakan data yang didapat secara nyata serta dapat memberikan feedback kepada sistem. Di masa depan, lewat digital twin, pengambilan keputusan tidak hanya bisa dilakukan oleh manusia, tetapi bisa dilaksanakan secara otonom. Berikut merupakan enam tingkat otonomi suatu sistem. Prof. Suhono mengambil contoh otonomi kendaraan dan/atau organisasi yang bisa diterapkan dalam digital twin.
Smart system model PIKKC ITB digambarkan dengan diagram alir tertutup antara data real dan kondisi nyata. Tujuan pelaksanaan sistem ini adalah improve the quality of life and services. Selain itu, digital twin merupakan living lab karena semua data diambil dari kehidupan nyata yang diintegrasikan dalam sebuah platform bernama Integrated Smart System Platform (I-SSP). Pengembangan konsep digital twin dalam sistem living lab juga meliputi berbagai upaya prefentif, seperti early warning system.
Implementasi digital twin sudah terlaksana di beberapa aspek, salah satunya adalah perkotaan. Segala macam data yang diambil oleh sensor, seperti CCTV, akan menjadi input bagi sistem digital kota. Digital twin ada untuk menyinergikan IoT, big data, dan AI. Hal ini menjadi tantangan bagi Indonesia untuk mempercepat upaya digitalisasi di berbagai bidang.
Artificial Intelligence (AI) dalam perkotaan merupakan bagian analisis dalam digital twin. AI berfungsi mengenali aktivitas kota, menganalisis kota secara real time dan interaktif, serta mengoptimalkan infrastruktur kota.
Secara umum, perkembangan digital twin sudah berlangsung sejak 2002 hingga saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam membahas suatu ekosistem teknologi. Digital twin merupakan konsep yang penting karena meliputi model, control, uniqueness, data, monitor, simulasi, dan analisis. Selain itu, lewat digital twin, data masa lalu, berupa kinerja historis, dan data real time, data di masa depan bisa didapatkan berupa prediksi sebagai keputusan dalam rangka menyelesaikan masalah di manufaktur, kesehatan, dan berbagai bidang lain.
ITB sejak Juni 2021 sudah melaksanakan berbagai program terkait digital twin, seperti seminar daring, konferensi internasional, dan program magang untuk berbagai topik, seperti smart city, smart building, safe and secure, hingga smart farming. Selain itu, ITB juga melakukan digital twin save and secure Teman Jabar. Menggandeng Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, ITB membuat sistem analisis kelayakan jalan di Provinsi Jawa Barat sehingga dinas terkait bisa melakukan perbaikan jalan secepat mungkin.
Dalam bidang smart building, terdapat berbagai layanan, seperti safety, maintenance, energy saving, design, comfort yang bisa membuat prediksi modeling, simluation, dan acting yang tepat untuk kenyamanan tinggal di bangunan. ITB juga mengembangkan digital twin di ranah transportasi kereta api. Semua ini masih dalam tahap koleksi data dalam rangka menciptakan sistem yang teritegrasi.
“Kami masih berjuang untuk berkembang dan kami membuka kepada peneliti untuk bergabung dalam Pusat Penelitian Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas untuk melakukan penelitian. Mari kita bersama-sama membangun suatu komunitas cerdas dengan data sebagai driver dalam kehidupan kita,” tutup Prof. Suhono.
Reporter: Mirmanti Cinahya Winursita (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)