Prof. Tjia May On Dianugerahi Penghargaan Achmad Bakrie Award 2012

Oleh Christanto

Editor Christanto

JAKARTA, itb.ac.id - ITB kembali berbangga hati. Salah seorang Guru Besar Fisika ITB, Prof. Tjia May On, mendapatkan Penghargaan Achmad Bakrie Award 2012 untuk bidang sains, pada Minggu (12/08/12) di XXI Ballroom Jakarta Teater. Penghargaan prestisius tersebut diberikan oleh Freedom Institute sebagai apresiasi atas jasa dan dedikasinya bagi bangsa Indonesia.

Sosok kelahiran Probolinggo, 25 Desember 1934 ini, tercatat merupakan tokoh inspirasional yang telah melahirkan ratusan karya berskala internasional demi perkembangan ilmu pengetahuan. Ratusan publikasinya dimuat di berbagai jurnal Fisika sejak 1966 hingga sekarang.

Sejak melanjutkan pendidikannya di Northwestern University, USA dan mendapatkan gelar PhD dari perguruan tinggi yang sama, beliau konsisten menekuni riset di bidang partikel kuantum dan kosmologi relativistik. Ia adalah bagian dari generasi pertama Indonesia yang mengubah pandangan dunia tentang interaksi alam semesta dan usul-usulnya.

Setelah lulus dari Northwestern University, beliau kembali ke tanah air dengan membawa semangat dan modal ilmu Fisika untuk dikembangkan. Ia juga sempat menerima beberapa fellowship, antara lain dari International Center for Theoretical Physics (ICTP), Italia pada tahun 1974; serta dari The Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) pada tahun 1980 untuk mengikuti penelitian dalam bidang applied spectroscopy.

Riset: Kemandirian dan Ketahanan Nasional

Menurutnya, riset merupakan suatu kegiatan yang mahal dan sangat mendasar di kehidupan berbangsa dan bernegara. Prof. Tjia juga percaya, riset adalah tulang punggung untuk kemandirian dan ketahanan nasional.

"Mau tidak mau kita harus maju dalam sains. Banyak orang yang pintar dan tidak tersalurkan dan salah menyalurkan. Untuk itu haruslah diberikan wadah agar bisa dikembangkan," tegasnya dalam sambutan ketika penganugerahan berlangsung.

Selama lebih dari 70 tahun hidupnya, berbagai prestasi intelektual berhasil ia ukir dan dimanfaatkannya untuk kemajuan ilmu Fisika di tanah air dan dunia. Di usianya yang tidak muda lagi, Prof. Tjia telah memberikan banyak inspirasi kepada keluarga, para rekan kerja, mahasiswa, dan orang-orang yang pernah mengenalnya.

Wujud Komitmen

Selain Prof. Tjia May On, Penghargaan Achmad Bakrie Award 2012 juga dianugerahi kepada lima sosok inspirasional bangsa lainnya. Sosok penerima penghargaan lainnya adalah Wiratman Wangsadinata (bidang teknologi), Dawam Rahardjo (bidang pemikiran sosial), Sultana MH Faradz (bidang kedokteran), Seno Gumira Ajidarma (bidang kesusastraan), dan Yogo Ahmad Erlangga (bidang peneliti muda).

Kegiatan penganugerahan tersebut telah dimulai sejak 2003, sebagai wujud untuk menghargai komitmen dan karya-karya terbaik yang pernah diukir putra-putri Indonesia. Keenam tokoh tersebut dianggap merupakan para tokoh yang sudah bersumbangsih besar dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.

 

 

Sumber foto: VIVAnews