Program Profesi Insinyur ITB Gelar Kuliah Umum Bahas Peran Insinyur di Industri Migas

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

JAKARTA, itb.ac.id - Program Studi Program Profesi Insinyur (PS PPI) Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan Kuliah Umum ke-4 Semester 2 Tahun Akademik 2023/2024 dengan tema "Peran Insinyur di Kegiatan Usaha Pertambangan", Rabu (8/5/2024). Acara yang berlangsung secara bauran di ITB Kampus Jakarta ini menghadirkan Dr. Ir. Mirza Mahendra, S.T., M.T., M.M., IPM, Direktur Pembinaan Program Migas, Kementerian ESDM.

Sebelum kuliah umum, Direktur Pendidikan Non Reguler ITB, Prof. Ir. Ridwan Sutriadi, S.T., M.T., Ph.D., menyampaikan sambutan dan mengapresiasi terselenggaranya kuliah umum tersebut. Beliau mengatakan, PS PPI ITB berkomitmen menghasilkan insinyur profesional yang berkualitas dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Dr. Mirza, yang juga merupakan alumnus PS PPI ITB, memaparkan kondisi terkini industri migas nasional, tantangan yang dihadapi, serta peluang di masa depan. Beliau menekankan peran vital insinyur dalam menghadapi tantangan tersebut, khususnya dalam konteks transisi energi dan optimalisasi sumber daya alam.

"Industri migas dikenal dengan high risk, high cost, high tech. Di sinilah peran insinyur sangat dibutuhkan," ujarnya.

Beliau menjelaskan bahwa produksi minyak bumi Indonesia mengalami penurunan signifikan, sementara potensi sumber daya alam, khususnya gas, masih sangat besar. Beliau juga menyoroti permasalahan aging facility di sektor hulu migas yang membutuhkan revitalisasi dan pembaruan teknologi.

Di sektor hilir, beliau menyoroti ketergantungan Indonesia pada impor BBM dan LPG yang masih tinggi. Beliau mengajak para insinyur untuk berinovasi dalam meningkatkan kapasitas kilang dan mengembangkan sumber energi alternatif, seperti gasifikasi batubara dan DME (Dimethyl Ether).

"Kita harus berani berinovasi dan berkolaborasi untuk mewujudkan kemandirian energi dan mencapai target transisi energi," katanya.

Di sisi lain, safety culture dalam setiap tahapan kegiatan usaha pertambangan migas sangatlah penting. Keselamatan bukanlah sebuah keberuntungan, melainkan hasil dari budaya keselamatan yang dibangun secara konsisten.

"Keselamatan harus menjadi prioritas utama dan budaya yang tertanam dalam setiap individu dan organisasi," ujarnya.

Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)


scan for download