Program Summer Course I-WASH FTSL ITB, Siapkan SDM Tangani Kebutuan Air dan Sanitasi dalam Kondisi Darurat

Oleh Elda Nuriza - Mahasiswa Rekayasa Infrastruktur Lingkungan 2021

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Berdasarkan data dari World Risk Report (WRR), Indonesia tercatat sebagai negara kedua yang paling berisiko terkena bencana di dunia. Hal ini membuat kesiapsiagaan bencana merupakan hal yang harus diupayakan untuk mengantisipasi dan merespons bencana secara efektif, sehingga dapat menghadapi kemungkinan kejadian bencana yang terjadi tiba-tiba.

Oleh karena itu, pentingnya sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang penting dalam isu-isu Water, Sanitation, and Hygiene (WASH), khususnya dalam menangani kebutuhan air dan sanitasi serta kebutuhan vital dalam situasi darurat kemanusiaan. Guna mendorong hal tersebut, program I-WASH Summer Course ini diselenggarakan.

Ketua Program Studi Magister Pengelolaan Infrastruktur Air dan Sanitasi, FTSL ITB, Ir. Ahmad Soleh Setiyawan, S.T., M.T., Ph.D., mengatakan program I-WASH Summer Course merupakan program tahunan yang diharapkan memberikan pemahaman dan kemampuan dalam menyediakan infrastruktur WASH pada situasi darurat serta menciptakan inovasi teknologi WASH yang tepat guna dalam rangka kesiapsiagaan bencana dan pengurangan risiko.

Pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi juga melalui studi kasus di lapangan dengan melakukan assessment terhadap masyarakat di daerah rawan bencana, membangun fasilitas WASH pada situasi darurat dan mengunjungi infrastruktur terkait pengolahan air dan sanitasi. Sehingga memberikan pengalaman praktis bagi peserta dalam menjawab permasalahan.

Dalam mendukung pemahaman akan WASH in emergency setting, beberapa topik yang dibawakan pada program ini di antaranya adalah region vulnerability, citywide inclusive sanitation approach, climate effect in WASH sector, disaster preparedness and risk reduction, rapid assessment, monitoring and evaluation in emergency response. Ada pula pembahasan tentang inovasi teknologi WASH yang tepat guna dan pendekatan kemanusiaan untuk situasi tanggap darurat.

Dosen I-WASH Summer Course dari Kelompok Keahlian Rekayasa Air dan Limbah Cair, Prof. Dr. Ing. Ir. Prayatni Soewondo, M.S., mengatakan peserta I-WASH Summer Course merupakan mahasiswa yang berasal dari universitas dalam maupun luar negeri.

Universitas luar negeri yang mengikuti I-WASH Summer Course di antaranya Mahidol University dan Asian Institute of Technology. Selain itu, beberapa dosen yang mengajar juga berasal dari kedua universitas tersebut.

“Mudah-mudahan semakin banyak lagi mahasiswa yang berkecimpung di bidang WASH khususnya WASH pada situasi darurat karena di Indonesia masih sedikit sekali yang berkecimpung di bidang ini, padahal isu dan tantangan WASH di Indonesia masih sangat banyak," ujar beliau.

Reporter: Elda Nuriza (Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021)


scan for download