Proyek Rekayasa Inter-Disiplin: Mata Kuliah Perwujudan Simulasi Nyata Dunia Kerja

Oleh Diviezetha Astrella Thamrin

Editor Diviezetha Astrella Thamrin

BANDUNG, itb.ac.id - Sebagai salah satu institusi teknik terbaik di Indonesia, sarjana-sarjana lulusan ITB dituntut untuk dapat bekerja di dunia nyata dengan prima. Atas dasar inilah, Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB membesut Proyek Rekayasa Inter-Disiplin (PRID), sebuah mata kuliah berpikir secara sistemik dengan kasus rancangan sistem gasifikasi. Mata kuliah PRID ini ditutup dengan pameran yang mengunjukkan solusi-solusi berbeda dari seluruh tim berupa rancangan sistem gasifikasi yang nyata ditinjau dari berbagai aspek. Digelar di Campus Center (CC) Timur, pameran yang digelar pada Jumat (07/12/13) ini sekaligus merupakan ajang penjurian rancangan sistem gasifikasi terbaik.

Wakil Dekan FTI ITB, Prof. Bermawi P. Iskandar, menyinggung bahwa dengan penerapan berpikir secara sistemik, akan dihasilkan desain solusi yang baik. Desain solusi yang baik merupakan rancangan solusi yang efektif dan efisien, yang dapat diimplementasikan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan dalam dunia nyata. "Dengan berpikir sistem, akan tercipta kinerja sistem yang efektif. Kinerja sistem yang efektif inilah yang kemudian akan menghasilkan desain solusi yang optimal pula," ujar Bermawi dalam sambutannya.

Pada mata kuliah PRID ini, mahasiswa dari seluruh program studi yang dinaungi FTI ITB dituntut untuk bekerja sama dalam tim kecil untuk memecahkan sebuah permasalahan secara nyata, yang dalam hal ini kasus pemenuhan kebutuhan listrik di Kampus ITB Jatinangor dengan sistem gasifikasi. Mahasiswa-mahasiswa dari program studi Teknik Industri, Manajemen Rekayasa Industri, Fisika Teknik, dan Teknik Kimia tergabung dalam tim-tim kecil dan menerapkan keilmuannya masing-masing. Ilmu terapan ini digunakan untuk membuat rancangan sistem gasifikasi yang efektif dan efisien. Rancangan sistem gasifikasi ditinjau dan dianalisis dari berbagai aspek; mulai dari sistem pengadaan dan inventori umpan biomassa, neraca massa untuk gasifier, pemodelan dinamik, serta manajemen proyek dan evaluasi ekonomi.

Dr. Iwan Prasetiyo, salah satu dosen pengampu mata kuliah PRID dari Fisika Teknik pun berpendapat bahwa mata kuliah ini  memiliki pengaruh yang besar untuk mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk menyelesaikan sebuah persoalan yg belum terstruktur, sekaligus harus menjaga ritme kerja dan dinamika dari kelompok agar tujuan dan target terselesaikan dengan baik. "Kombinasi dua hal tersebut sering ditemui dalam realita, dan menjadi karakteristik unik dari kuliah PRID ini," tutur Iwan.

Selain itu, sebagai dosen pengampu mata kuliah PRID, Iwan juga berharap agar kuliah ini dapat semakin disempurnakan tiap tahun. "Dari segi Fisika Teknik, saya juga berharap agar pemodelan dinamik mendapat porsi yang lebih proporsional agar konsep berpikir sistem dapat lebih detail," tutupnya.