Be Fest, Pameran Inovasi Karya Prodi Rekayasa Hayati SITH ITB

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id—Berkarya merupakan salah satu media untuk mengeksploarasi ide dan menajamkan kreativitas. Pada 13 Desember 2021, Prodi Rekayasa Hayati bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Rekayasa Hayati (HMRH), Kelompok Keilmuan Agroteknologi dan Bioproduk (ATB), dan Pusat Unggulan IPTEK – Perguruan Tinggai Nutrasetikal ITB menyelenggarakan pameran inovasi karya yang bertujuan untuk memperkenalkan karya mahasiswa dan alumni Rekayasa Hayati kepada masyarakat.

Terdapat tiga mata acara pada kegiatan ini, yaitu seminar yang diisi oleh perwakilan industri berbasis bioproduk, presentasi ide kreatif perancangan sistem produksi oleh mahasiswa peserta mata kuliah BE4109 Sistem Biorefineri, serta pemeran produk mahasiswa, dan alumni.

Pada sesi pertama, acara diisi dengan seminar yang dibawakan oleh Syarifudin, S.T. dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan Sofia Nurul Adni, S.T., M.S.P. dari Obayashi Corporation, dan dilanjutkan dengan presentasi dari 3 kelompok mahasiswa peserta mata kuliah Sistem Biorefineri yang dinilai dan diuji oleh para panelis yang sudah hadir dari Nusantics, Agrodone, Callebaut, dan industri lainnya. Sementara pada sesi kedua acara sesi seminar diisi oleh Dally Chaerul Shaffar, S.T., M.Sc. dari BIOPS Agrotekno dan Lintang Kusuma Pratiwi, S.T. dari Neurafarm dan dilanjutkan dengan presentasi dari 5 kelompok mahasiswa peserta mata kuliah Sistem Biorefineri yang dinilai dan diuji oleh para panelis yangs sudah hadir.

Jika pada sesi pertama seminar diisi dengan topik potensi bioproduk di Indonesia, terutama pada bidang pertanian, pada sesi kedua topik seminar lebih berfokus bagaimana membangun semangat mahasiswa untuk mau menciptakan ide di bidang teknologi pada sektor pertanian. Selain memberikan wawasan baru bagi mahasiswa, dengan adanya acara ini juga dapat memberikan gambaran persoalan nyata di bidang Rekayasa Hayati pada skala industri, serta memberikan gambaran karir masa depan kepada mahasiswa.

Menurut Jonathan, ketua panitia BE Fest, melalui acara ini mahasiswa memberikan wawasan baru terutama dari sudut pandang dunia kerja, mulai bagaimana rasanya bekerja di industri dan seperti apa tantangannya. BE Fest ini juga menjadi salah satu ajang untuk memperkenalkan keilmuan Rekayasa Hayati ke industri menjadi lebih baik lagi serta membangun relasi dengan industri yang relevan sehingga harapannya dengan adanya acara ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa tetapi juga membuka kesempatan bagi industri-industri untuk melihat kemampuan dari para bioengineers.

Sumber: Rilis SITH ITB