Putra Mahkota Belgia Kunjungi ITB

Oleh prita

Editor prita

Pangeran Phillippe dan Putri MathildeBANDUNG, itb.ac.id - Selasa (25/11), Putra Mahkota Belgia, Phillippe Leopold Louis Marie, beserta istrinya, Mathilde, mengadakan kunjungan ke Institut Teknologi Bandung. Kunjungan ini merupakan bagian dari lawatan Duke of Brabant ke Indonesia yang direncanakan berlangsung hingga 29 November 2008. Kedatangan Pangeran Phillippe ke Indonesia memimpin rombongan pengusaha Belgia yang membawa misi dagang dan kerjasama, salah satunya dalam bidang teknologi. Disambut langsung oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc., pertemuan singkat kemudian digelar di Aula Campus Center Timur.
Usai menghadiri pertemuan dengan pemerintah propinsi Jawa Barat, Pangeran Phillippe beserta rombongan tiba di ITB pada pukul 11.30 WIB. Rombongan terdiri dari Federal Minister of Economy and Reform, HE Vincent Van Quickenborne, serta pengusaha, diantaranya Johann J. L. Leten dari Federation of Chambers of Commerce and Industry of Belgium dan Elizabeth De Wandelerdari Federation of Enterprises in Belgium (FEB). Rombongan segera memasuki ruangan untuk melanjutkan acara bersama para perwakilan dari ITB. Potensi-potensi pengembangan teknologi, riset dan praktik menjadi hal yang dibahas dalam acara tersebut.

Ditemui usai acara, Djoko menjelaskan bahwa kedatangan Pangeran Phillippe ke ITB dalam rangka memperkuat kerjasama yang selama ini telah terjalin. Peran penting perusahaan atau industri terkait dengan pendidikan dan teknologi yaitu sebagai penyalur riset yang telah dilakukan agar sampai ke masyarakat.

Gambaran singkat meliputi sejarah, perkembangan, dan kondisi ITB dipaparkan oleh Djoko, mengawali acara. ITB telah sejak lama menjalin kerjasama dengan berbagai negara baik dalam pengembangan riset maupun ketenagakerjaan. Sementara itu, Dr. Ing. Ir. Indra Djodikusuma, yang pernah menempuh pendidikan tinggi di Belgia, dalam presentasinya yang berjudul Shaping the Future Through the Creation of New Enterpreneur menyampaikan mengenai riset dan pengembangan teknologi yang dilakukan oleh timnya, salah satunya di bidang pengembangan energi mikohydro. Potensi Indonesia dalam bidang pengembangan energi biodiesel, biogas, dan  biomasa juga dituturkan oleh Dr. Tatang Hernas. Dikatakan Tatang, saat ini Indonesia memiliki fokus ke arah pengembangan transportation fuel karena merupakan energi yang sangat penting di negeri ini.

Seluruh penggambaran ini mendapat respon yang positif dari Pangeran Phillippe dan rombongan. Keinginan untuk turut mempelajari dan menguji riset-riset dikemukakan. Salah seorang dari rombongan mengatakan bahwa Belgia juga memiliki universitas berbasis teknologi yang kini tengah mengembangkan teknologi nano dan riset-riset lainnya. Ia menanyakan kemungkinan mengundang ITB datang ke Belgia untuk saling bertukar ilmu hingga dapat terjalin kerjasama di kemudian hari. Hal ini langsung ditanggapi oleh Van Quickenborne yang menyatakan telah mengundang pemerintah Jawa Barat untuk datang ke Belgia. Persoalan kerjasama juga ditanggapi oleh Joko sebagai hal yang sangat mungkin terjadi, mengingat selama ini banyak lulusan ITB yang melanjutkan pendidikan ke Belgia atau mengadakan riset di sana. Tidak hanya berbentuk riset, berbagai perusahaan asing juga mempekerjakan lulusan-lulusan ITB di tempat mereka.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan tanda mata kepada Pangeran Phillippe. Beliau dan rombongan kemudian meninggalkan ITB pukul 12.22 WIB, setelah beramah tamah sejenak dengan para profesor yang pernah menempuh pendidikan di Belgia.