Rektor ITB: ITB Akan Terus Merembes dan Memperkuat Perannya untuk Pembangunan Bangsa

Oleh Christanto

Editor Christanto

BANDUNG, itb.ac.id - Sebagai institusi yang melahirkan insan-insan pengetahuan, sebuah perguruan tinggi, termasuk ITB, memiliki sebuah tanggung jawab besar untuk memajukan pembangunan bangsa. Adanya kompleksitas dan heterogenitas dalam pembangunan menuntun seorang insan akademis membutuhkan kemampuan untuk berperan di masyarakat dan berbagai spektrum pembangunan.

Seorang sarjana pada dasarnya adalah insan pengetahuan yang telah mendapatkan kesempatan yang khusus untuk mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran yang terstruktur dan sistemik di kampus.  "Di dalam kampus, seorang mahasiswa dilatih untuk mengantisipasi, merespon, dan menjawab masalah dengan basis pengetahuan ilmiah, tetapi masalah-masalah di luar kampus memiliki hal yang berbeda, yaitu heterogenitas dan kompleksitas,"  ujar Rektor ITB, Prof. Akhmaloka, Ph.D, pada Sidang Terbuka ITB dalam rangka Wisuda Kedua ITB 2010/2011, Sabtu (09/04/11) lalu.

Menurut Akhmaloka, heterogenitas dan kompleksitas tersebut menuntut pemecahan masalah-masalah sosial dengan keragaman perspektif dan perlu ditelusuri keterkaitannya antara satu masalah dengan masalah lain. "Hal ini sudah dilatih dalam pembelajaran akademik dan pelatihan problem-solving agar mahasiswa mampu berperan di masyarakat," ungkapnya.

Akhmaloka juga menambahkan bahwa seorang insan pengetahuan perlu terus terlibat dalam interaksi dan pembelajaran. Menurutnya, para insan perlu menjadi pelaku aktif dalam pembelajaran kolektif di masyarakat, sehingga keragaman perspektif dapat dipelajari dan keterkaitan antarmasalah dapat ditelusuri.

"Jadi, seorang sarjana yang profesional adalah insan pengetahuan yang terbuka untuk berinteraksi dan berdialog, berperan aktif dalam pembelajaran kolektif dan melakukan kedua hal ini dengan dedikasi, komitmen, dan tanggung jawab," ujar Akhmaloka.

Menjawab Dengan Basis Pengetahuan

Sebuah bangsa yang maju adalah bangsa yang berpengetahuan, yang menjawab masalah dan tantangannya dengan basis pengetahuan. Atas dasar tersebut, Akhmaloka menegaskan kembali bahwa para insan pengetahuan dan perguruan tinggi merupakan unsur sentral dari suatu bangsa yang maju.

Dalam sambutannya, ia juga mengingatkan kembali bahwa keberadaan ITB sejatinya adalah untuk kemajuan bangsa dan kemajuan peradaban manusia. "ITB akan terus merembes dan memperkuat perannya dalam pembangunan bangsa dengan cara mengintegrasikan perkembangan IPTEKS ke dalam pembangunan bangsa," ujarnya.

Ia juga mengharapkan alumni-alumni ITB, khususnya lulusan baru ITB, dapat menjadi insan yang ramah dan dermawan dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman, aspirasi dan impian, serta nilai-nilai kebajikan dan kepedulian. Dengan demikian, lulusan ITB dapat menjadi insan yang berkontribusi maksimal dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia.