Rektor Terpilih: Prof. Kadarsah Suryadi Raih Kursi Terdepan ITB
Oleh Bayu Rian Ardiyansyah
Editor Bayu Rian Ardiyansyah
BANDUNG, itb.ac.id - Proses pemilihan Rektor ITB yang dimulai sejak Agustus 2014 akhirnya berakhir melalui Sidang Majelis Wali Amanat (MWA) ITB yang memutuskan bahwa Prof. Kadarsah Suryadi terpilih menjadi rektor ITB periode 2014-2019. Sidang yang diadakan pada Senin (15/12/14) di Kantor MWA ITB Gedung Balai Pertemuan Ilmiah, Bandung, ini dihadiri oleh ketigabelas anggota MWA ITB. Tidak seperti pemilihan sebelumnya yang harus diputuskan melalui voting, pemilihan kali ini merupakan sejarah tersendiri karena berhasil menentukan rektor terpilih melalui jalan musyawarah. Selanjutnya, pelantikan Prof. Kadarsah menjadi rektor ITB akan diselenggarakan pada Senin (05/01/15) di Aula Barat ITB.
"Dari proses yang baik akan timbul hasil yang baik. Setelah membahas apa yang kita harapkan untuk ITB ke depan dan kekuatan masing-masing calon, akhirnya melalui musyawarah kami bersepakat bahwa rektor ITB untuk lima tahun ke depan adalah Prof. Kadarsah," jelas Betti S. Alisjahbana selaku Ketua MWA ITB. Betti menjelaskan bahwa sebagai kampus yang mendapat kepercayaan untuk menjadi PTN BH, ITB mengemban harapan besar untuk bisa berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan hasil penelitiannya. Tidak hanya berhenti pada publikasi saja, hasil penelitian tersebut diharapkan bisa menjadi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Oleh karena itu, MWA ITB menilai bahwa program Prof. Kadarsah yang mengubah basis research university menuju entrepreneurial university sangat mendukung harapan tersebut.
Pilihan MWA ITB ini merupakan suara perwakilan dari seluruh pemangku kepentingan ITB, mulai dari Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset, gubernur Jawa Barat, ketua Senat Akademik dan rektor ITB, wakil masyarakat umum, wakil senat akademik, wakil alumni, wakil tenaga kependidikan, dan wakil mahasiswa. Adapun kriteria kompetensi yang menjadi dasar pemilihan rektor adalah integritas, komitmen, kepemimpinan, manajerial, dan jiwa entrepreneur. Harapannya, rektor baru bisa membawa ITB menjadi universitas yang unggul dengan jejaring yang kuat di dunia, baik sebagai lembaga pendidikan tinggi maupun lembaga penelitian. Selain itu, rektor baru juga diharapkan bisa membawa ITB menjadi motor inovasi sebagai pengabdian kepada masyarakat dan berkontribusi untuk meningkatkan daya saing bangsa.
"Ini merupakan tugas dan amanah yang berat. ITB ada bukan hanya untuk ITB saja tapi juga untuk masyarakat luas," tutur Prof. Kadarsah dalam sambutannya setelah diumumkan sebagai rektor terpilih. "Stanford University dan MIT menjadi perguruan tinggi kelas dunia bukan karena menyelesaikan masalah dunia tapi karena berhasil menyelesaikan masalah lokal dan nasional. Hasil penyelesaian masalah itulah yang akhirnya diakui dunia. Semoga ke depan kita bisa menggali masalah lokal maupun nasional dan menyelesaikannya," jelas rektor baru ITB untuk lima tahun ke depan tersebut.
Pilihan MWA ITB ini merupakan suara perwakilan dari seluruh pemangku kepentingan ITB, mulai dari Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset, gubernur Jawa Barat, ketua Senat Akademik dan rektor ITB, wakil masyarakat umum, wakil senat akademik, wakil alumni, wakil tenaga kependidikan, dan wakil mahasiswa. Adapun kriteria kompetensi yang menjadi dasar pemilihan rektor adalah integritas, komitmen, kepemimpinan, manajerial, dan jiwa entrepreneur. Harapannya, rektor baru bisa membawa ITB menjadi universitas yang unggul dengan jejaring yang kuat di dunia, baik sebagai lembaga pendidikan tinggi maupun lembaga penelitian. Selain itu, rektor baru juga diharapkan bisa membawa ITB menjadi motor inovasi sebagai pengabdian kepada masyarakat dan berkontribusi untuk meningkatkan daya saing bangsa.
"Ini merupakan tugas dan amanah yang berat. ITB ada bukan hanya untuk ITB saja tapi juga untuk masyarakat luas," tutur Prof. Kadarsah dalam sambutannya setelah diumumkan sebagai rektor terpilih. "Stanford University dan MIT menjadi perguruan tinggi kelas dunia bukan karena menyelesaikan masalah dunia tapi karena berhasil menyelesaikan masalah lokal dan nasional. Hasil penyelesaian masalah itulah yang akhirnya diakui dunia. Semoga ke depan kita bisa menggali masalah lokal maupun nasional dan menyelesaikannya," jelas rektor baru ITB untuk lima tahun ke depan tersebut.