Salman Subakat Ajak Generasi Muda Berinovasi dalam Studium Generale ITB

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

BANDUNG, itb.ac.id -- Di era revolusi industri ke 4.0, banyak perkembangan yang terjadi. Sebagai generasi penerus bangsa, anak muda harus bisa berinovasi untuk dapat bertahan di tengah persaingan yang sangat sengit. Banyak perkerjaan datang dan pergi menyesuaikan kebutuhan industri. Hal tersebutlah yang juga dihadapi PT. Paragon sehingga mendorong PT. Paragon untuk terus  mencari inovasi yang tidak akan berhenti.

Topik tersebut disampaikan Salman Subakti, Marketing Director PT. Paragon Technology & Innovation dalam Studium Generale KU-4078 di Aula Barat ITB, Jalan Ganesha, no 10 Bandung, Rabu (12/9/2018). Dalam paparannya, Salman menceritakan awal perjuangan mendirikan PT. Paragon, sebuah perusahaan lokal yang dapat bersaing dengan brand multinasional. Perjuangannya itu tidaklah mudah, banyak keterbatasan yang dihadapi, tetapi ia selalu yakin bahwa keterbatasan itulah yang membuat seseorang menjadi lebih kreatif. 

Salman yang juga alumni Teknik Elektro ITB 1998, ini menegaskan pentingnya seseorang untuk mencapai “Ikigai” yaitu istilah yang disebut orang jepang sebagai pribadi yang menjalani hidupnya penuh makna. Hal tersebutlah yang ingin dicapai PT. Paragon yang selalu berusaha membawa kebaikan bagi konsumennya. Dapat dilihat dari konsep salah satu produk PT. Paragon yaitu “inspiring beauty”, PT. paragon ingin wanita Indonesia sebagai wanita yang dapat menebar inspirasi bagi sesama.

Untuk mencapai kesuksesan, ia mengatakan, seseorang membutuhkan empat hal yaitu curiosity atau keingintahuan akan sesuatu, kedua insight dimana seseorang harus mau menggali sesuatu lebih dalam untuk memuaskan keingintahuannya. Biasanya sebuah inovasi akan hadir jika seseorang sudah mencapai hal yang ketiga yaitu engagement yaitu ketika mereka sudah sangat tertarik akan sesuatu sehingga merasakan keterikatan. Lalu semua itu harus didukung dengan determination sampai tujuan seseorang itu dapat tercapai. “entrepreneurship is about doing something differently,” ucapnya Salman.

Pentingnya perputaran inovasi yang cepat membuat Salman memercayakan banyak posisi strategis pada anak-anak muda. Menurutnya keberhasilan suatu perusahaan adalah bentuk keberhasilan kerjasama suatu tim sehingga dibutuhkan orang yang benar-benar mau berkarya dalam suatu tim tersebut. Oleh karena itu ia membutuhkan banyak anak muda yang dapat berpikir dinamis sehingga inovasi yang dihasilkan lebih beragam. 

“Saya bertemu orang Indonesia di Netflix yang sudah menjadi product manager disana dan dia berkata, jika kamu merasa inovasi itu adalah sebuah sistem kamu salah, inovasi adalah sebuah culture. Ini bukan suatu sistem yang tidak bisa salah, ini bukan tugas akhir yang jika kamu salah kamu akan dikritik. Inovasi adalah suatu proses dimana kalian embrace (merangkul) kesalahan,” ujarnya.

Ia melanjutkan, inovasi juga dapat lahir dari seseorang yang semangat dan “nekat” sehingga produk-produk yang dihasilkan benar-benar berbeda dari yang sebelumnya. Penting juga untuk selalu melihat apa yang dunia butuhkan dan jadikan itu sebagai bahan untuk membuat sesuatu yang baru. Hal itulah yang membuat PT. Paragon dapat bersaing dalam pasar dunia kosmetik dan juga mendapat beberapa penghargaan seperti Campaign of The Year, Superbrand,  dan Customer Satisfication Award dan penghargaan lainnya.

Reporter: Shafire Anjani