Sarasehan Inovasi Teknologi dan Komunikasi dalam C Generation

Oleh alitdewanto

Editor alitdewanto

BANDUNG, itb.ac.id - Dalam rangka 10 tahun Pendidikan Teknologi Informasi ITB, pada Selasa-Rabu (2-3/12) diadakan acara Sarasehan dengan tema inovasi Teknologi dan Komunikasi (TIK) dalam pembangunan "C Generation" yang kreatif dan bernilai di Sasana Budaya Ganesha lt.4. Pada kesempatan kali ini juga diselenggarakan secara paralel kegiatan roadshow DETIKNAS (Dewan Teknologi dan Komunikasi Nasional) yang memaparkan kegiatan-kegiatan DETIKNAS. Roadshow DETIKNAS sendiri dilakukan pada empat universitas, yaitu UI, ITS, UGM, dan ITB.
"C Generation" dapat dimaknai sebagai suatu generasi baru yang dicirikan oleh Connection, Convergence, Collaboration, Content Creative, dan Contextual. Acara Sarasehan ini diharapkan memunculkan pemikiran-pemikiran, kesiapan, dan orientasi baru yang memandu masyarakat Indonesia menuju era baru.

"DETIKNAS mensosialisasikan kerjanya agar masalah TIK dapat dikelola, dimanfaatkan, dan digunakan untuk memperkuat daya saing negara", ujar Ir. Bambang Pharmasetiawan dalam sambutannya sebagai Ketua Panitia. Acara Sarasehan resmi dibuka oleh Prof. Dr. Djoko Santoso selaku Rektor ITB pukul 09.00.

Selanjutnya, Prof. Dr. Suhono H. Supangkat memaparkan mengenai napak tilas pendidikan teknologi informasi ITB: Sumbangsih bagi Pendidikan TI Nasional. Suhono berujar bahwa sosialisasi kerja DETIKNAS dan Sarasehan 10 tahun Pendidikan TIK di ITB perlu disinergikan agar formulasi pendidikan yang dikaji secara akademis dapat menuju ke arah yang lebih baik. ITB memulai Pendidikan Teknologi Informasi pada tahun 1998 sebagai opsi dari Magister Teknik Elektro ITB dan diawali dengan program kerjasama Pasca sarjana ITB dengan PT. Telkom dengan konsentrasi Sistem dan Teknologi Informasi. Program tersebut berlanjut hingga pada tahun 2008 dengan kerja sama antara Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) dan ITB telah dimulai program Magister opsi Layanan Teknologi Informasi.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan Kemal A. Stamboel selaku Wakil Ketua Tim Pelaksana DETIKNAS. Kemal menjelaskan antara lain mengenai roadmap Indonesia menjadi "ASEAN ICT Leading Nation". Selanjutnya, Kemal memaparkan secara garis besar mengenai tujuh Flagship Program, yaitu National Single Window, e-Pendidikan, Palapa Ring, Software Legal, e-Procurement, e-anggaran, Nomor Identitas Nasional. Palapa Ring dijelaskan secara lebih detil oleh Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Basuki Yusuf Iskandar. Basuki menggambarkan kondisi infrastruktur jaringan internet yang tidak merata di Indonesia. Untuk menjadikan "Indonesia-connected", Palapa Ring akan menjangkau 440 kota/kabupaten dengan melakukan pembangunan jaringan serat optik nasional. DETIKNAS juga memudahkan kegiatan ekspor-impor dengan memanfaatkan TIK. Eksportir dan importir cukup mengakses satu website dalam kaitannya dengan kegiatan ekspor-impor.

Perwakilan dari Industri telekomunikasi, yaitu PT. Telkom, Indosat, Telkomsel, dan XL turut ambil bagian dalam acara ini. Pada sesi ini dibahas mengenai C Generation: Connection and Convergence. Kemudian, C GEneration: Contextual dibahas pula dengan melihat dari sudut pandang ekonomi, sosial, dan pemegang kebijakan pemerintah daerah.

Hari kedua Sarasehan diisi dengan dua sesi yang membahas dua tema yang berbeda. Tema pertama, C Generation: Collaboration Ceontent Creative, diangkat sebagai bahan seminar oleh perwakilan QB Creative, Detik.com, Budayawan, dan Asosiasi Industri Animasi dan Konten Indonesia. Tema kedua, Dari Alumni untuk Almamater, Bangsa, dan Negara, dijadikan sebagai ajang berbagi pengalaman.(habibur)