SBM ITB dan Singapore Management University Kunjungi PT KAI dan Mencoba Whoosh

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id – Mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) dan Singapore Management University (SMU) melakukan kunjungan ke PT KAI di Kota Bandung, Selasa (7/5/2024). Sebelum melakukan kunjungan tersebut, mereka berkunjung ke PT KCIC dan PT Bina Karya Prima (BKP), Senin (6/5/2024). Kunjungan tersebut diakhiri dengan keberangkatan mahasiswa SMU menuju Bandung menggunakan Whoosh dari Halim ke Padalarang dan dilanjutkan dengan feeder Padalarang–Bandung.

Kunjungan Industri SBM ITB dan SMU ke PT KAI dibuka dengan sambutan Direktur SDM PT KAI di Kantor Utama PT KAI. Dalam sambutannya, Rosma Handayani, menyampaikan, kunjungan kali ini bukan hanya untuk bertukar informasi tetapi juga untuk saling mengenal dan mendapatkan koneksi untuk koloborasi.

“Sebagai perwakilan dari KAI, kami sangat senang untuk bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman kami kepada generasi masa depan. Sesi ini tidak hanya untuk bertukar informasi tetapi juga untuk saling belajar dari satu sama lain dan membangun hubungan yang berharga,” kata Rosma Handayani.

   

Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Prof. Tjandra Anggraeni, Ph.D., menyampaikan bahwa SBM ITB sangat senang untuk berkolaborasi dengan SMU. Kunjungan kali ini diadakan sebagai salah satu bagian dari program terintegrasi antara program Human Resources Employer Branding SMU.

“SBM ITB sangat bangga untuk bisa berkolaborasi dengan SMU pada tahun kedua ini, kampus ternama di Asia, Singapore Management University yang sudah diakui risetnya di kelas dunia dan metode pengajaran yang sangat baik. Terima kasih Prof. Paul dan timnya untuk kolaborasi ini,” kata Prof. Tjandra Anggraeni. Kolaborasi antara SBM dan SMU ini merupakan program yang terintegrasi dengan mata kuliah Intercultural Communication and Conflict Management.

Sementara itu, Prof. Paul Lim, Dosen Senior Organisasi dan Sumber Daya Manusia, Sekolah Bisnis Lee Kong Chian, Singapore Management University, menyampaikan bahwa ini merupakan kesempatan yang luar biasa bagi mahasiswa yang hadir. Dengan dipilihnya PT KAI dan KCIC, menjadi benchmark juga bagi mahasiswa SMU.

“Menyadari bahwa ada orang-orang yang telah berusaha sebelum kalian agar semua yang sekarang terjadi dan sadar untuk memiliki kerendahan hati bahwa anda tidak mengetahui semua jawaban, tetapi untuk berani bertanya, dan mahasiswa sebagai future leader harus turut berpikir untuk kemajuan ke depan,” ujarnya.

   

Mahasiswa SMU, Heng, mengatakan bahwa dia sangat senang dapat menggunakan Whoosh dari Halim ke Padalarang. Dia juga merasa sangat senang bisa mendapatkan pelajaran yang berharga dari jajaran direksi PT KAI.

“Seluruh prosesnya sangat cepat, praktis, dan perjalanan dari Jakarta ke Bandung sangat menyenangkan. Sebuah kehormatan bisa mendengarkan jajaran direksi KAI untuk berbagi pengalaman mereka, regulasi, dan bisa belajar operasional KAI,” katanya.

Dalam ekspektasinya, Hazel, Mahasiswa SMU, ingin menjelajahi negara baru dan belajar tentang kultur Indonesia selama berada di Bandung. Dia pun merasa terhormat perusahaan sebesar KAI mau berbagi pengalaman mereka dalam menjalani bisnisnya.

“Ini pertama kali saya datang ke Indonesia. Saya datang tanpa ekspektasi apa-apa, tetapi ingin menjelajahi negara baru dan mencari tahu bagaimana kultur dan masyarakat Indonesia. Ini adalah pengalaman yang sangat bermakna dan sangat terhormat bisa mendengarkan bagaimana lingkungan kerja dan operasional perusahaan besar seperti KAI,” katanya.

Selain kunjungan, mahasiswa yang hadir diajak untuk mendengarkan materi, berdiskusi, dan berkesempatan untuk melakukan office tour PT KAI. Materi yang disampaikan menjelaskan tentang PT KAI, aset komersialisasi PT KAI, dan Work & Life Insan KAI. Acara ini ditutup dengan office tour PT KAI. Mahasiswa SBM dan SMU diajak untuk melihat peninggalan bunker yang ada di kantor pusat PT KAI.

Program yang dikelola oleh Kantor Hubungan Internasional (IRO) ITB dan IRO SBM telah diintegrasikan sebagai bagian dari perkuliahan dan program pengabdian masyarakat SBM ITB untuk tahun 2024, Pada Februari 2024, mahasiswa ITB sudah berkunjung ke SMU dan belajar selama satu pekan di Singapura, dan Mei ini pertukaran mahasiswa SMU di Bandung.

Dosen SBM yang terlibat dalam program ini, yakni Andika Putra Pratama, M.S.M., Ph.D., Ira Fachira, S.Si., M.T., Ph.D., Dr. N. Nurlaela Arief, S.E., M.A.B., Melia Famiola, S.T.P., M.T., Ph.D., dan Ilma Aulia Zaim, S.Ds., M.S.M., Ph.D.

Program kolaborasi ini akan ditutup dengan presentasi mahasiswa tentang usulan solusi untuk perusahaan-perusahaan yang dikunjungi PT KAI dan PT BKP, serta kunjungan ke Living Lab Dosen SBM yaitu Teras Hijau Project.