SBM ITB Selenggarakan JWEF 2014 Pertama di Indonesia
Oleh Luh Komang Wijayanti Kusumastuti
Editor Luh Komang Wijayanti Kusumastuti
JWEF 2014 merupakan forum internasional pertama yang diinisiasi oleh SBM ITB dan Kementrian Kewirausahaan KM ITB. Pada hari pertama, terdapat dua pembicara kunci yaitu Mooryati Soedibyo (Founder Mustika Ratu) dan Alexander Yahya (Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan HIPMI). Mooryati menjelaskan, di dalam WEF terdapat 80% wirausahawan (bisnis maupun sosial) dan 20% pembuat kebijakan, para ahli, dan akademisi. WEF merupakan sebuah konsep forum kewirausahaan yang unik untuk menjawab tantangan besar di era globalisasi ini. Telah banyak negara yang bergabung dan membawa konsep kewirausahaannya ke ranah internasional.
Menurutnya, negara dengan semangat dan jiwa kewirausahaan akan bebas dari kemelaratan karena bisa mandiri dan menciptakan kesejahteraan. Semangat kewirausahaan baginya sangat penting untuk dihayati agar pola pikir masyarakat berubah seiring dengan perilaku yang turut berubah. Ia juga menyinggung mengenai pasar bebas ASEAN yang sudah berada di depan mata. Bukan hanya dijadikan untuk ajang berkompetisi, tetapi juga sebagai peluang bekerja sama. Kelak, dengan tumbuhnya kewirausahaan yang beranah internasional, Indonesia tidak hanya akan menjadi pasar yang besar dan menguntungkan bagi negara lain. Tetapi juga harus menjadikan negara lain sebagai pasarnya.
Alexander bercerita mengenai kisahnya dahulu saat mulai merintis usaha akibat krisis ekonomi tahun 1998. Ia juga menjelaskan betapa pentingnya berwirausaha. Hal paling penting dalam berwirausaha menurutnya adalah sebuah inovasi. Melalui inovasi dalam wirausaha akan menghasilkan negara dengan ekonomi yang kuat. Selain itu juga sangat perlu seorang wirausahawan memiliki mental yang kuat karena akan melalui berbagai tantangan. Baginya wirausahawan merupakan pahlawan masa kini, "Wirausahawan adalah pahlawan. Mereka adalah orang-orang yang bisa mendorong cita-cita serta mampu menciptakan keadilan dan kemakmuran dengan cara menciptakan lapangan pekerjaan serta membayar pajak yang membuat pembangunan berkembang," tutur Alexandersaat setelah menyampaikan pengalamannya.
Pada hari tersebut juga turut diundang pengusaha-pengusaha muda yang telah berhasil dalam mengembangkan usahanya. Mereka menyampaikan kisahnya untuk lebih menumbuhkan semangat berwirausaha. Selain itu juga diadakan talkshow dengan perwakilan JWEF dari negara lain yaitu Elim Chew (Singapura) dan Mateusz Rybinski (Polandia) mengenai peramalan tren permintaan internasional.
Pada hari kedua, workshop dilaksanakan di Auditorium SBM ITB mengundang pembicara dari perusahaan dan konsultan bisnis. Wawan Dewanto, PhD. , Ketua Program Studi Kewirausahaan, berharap agar JWEF ini bukan hanya menjadi sebuah acara, tetapi benar-benar membentuk sebuah forum dan komunitas yang mampu menyebarkan virus kewirausahaan di seluruh Indonesia. Serta wirausahawan muda memiliki wadah untuk menjadi pengusaha bertaraf internasional yang memiliki jaringan. Begitu juga harapan Hafiz Hudany (Manajemen ITB), Ketua pelaksana JWEF2014 Indonesia, "Semoga JWEF tetap bisa konsisten dan berlanjut serta menjadi forum bagi seluruh wirausahawan di Indonesia,".