Selenggarakan IChEC, Teknik Kimia ITB Angkat Isu Pengolahan Mineral yang Berkelanjutan

Oleh Adhitia Gesar Hanafi

Editor Adhitia Gesar Hanafi

BANDUNG, itb.ac.id - Menyadari pentingnya pengolahan mineral dan material yang berkelanjutan, Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (Himatek) ITB,  selenggarakan Indonesia Chemical Engineering Challenge (IChEC) 2015. Pada usianya yang ke-16 ini, IChEC diawali dengan kegiatan pra-event berupa lomba penulisan esai dan lomba pembuatan poster yang telah dimulai sejak Januari 2015. Sebagai kegiatan inti, IChEC suguhkan kompetisi rancang pabrik, kompetisi pemecahan studi kasus dan seminar pada (11/04/15).

Sebagai pra-event, lomba penulisan esai dan pembuatan poster berhasil menarik perhatian lebih dari 70 mahasiswa di kawasan ASEAN. Dengan tema besar pengolahan mineral dan material yang berkelanjutan, selain untuk meningkatkan kreatifitas dan peningkatan pengetahuan, lomba poster menantang setiap peserta untuk membentuk sebuah sajian informasi yang sistematis, menarik, dan mencerdaskan para pembaca mengenai pengolahan mineral dan material. Tidak kalah menantang, kompetisi esai menuntut para peserta untuk menganalisis dengan cermat mengenai kondisi deposit mineral dan potensi pengembangan industri mineral tersebut di kawasan ASEAN. Tidak cukup dengan kemampuan analisa yang mendalam, untuk menjuarai kompetisi-kompetisi diatas, para peserta diharuskan mampu memadukan data-data yang ada dengan ide-ide gemilang untuk menghasilkan suatu solusi yang efektif guna terwujudnya pengolahan mineral dan material yang berkelanjutan.

Lomba rancang pabrik dan pemecahan studi kasus menuntut para peserta untuk cakap mengolah mineral dan material. Selain dituntut menghasilkan proses pengolahan yang efektif, para peserta diharuskan mengkaji aspek keekonomian dan lingkungan dari proses pengolahan mineral tersebut. Sebagai ketua divisi kompetisi, Aldrich Tyto (Teknik Kimia 2011) menuturkan bahwa kompetisi rancang pabrik dan kompetisi pemecahan studi kasus dimaksudkan untuk menjembatani para mahasiswa teknik kimia dengan kasus-kasus industri, dimana kasus-kasus tersebut kelak pasti akan ditemui dalam kehidupan industri yang nyata. 

Sebagai penutup rangkaian IChEC 2015, dilaksanakan seminar dengan tema "Menuju Teknologi Pengolahan Mineral dan Material yang Berkelanjutan". Seminar yang terbagi kedalam dua sesi tersebut, menghadirkan Dr. Ir. Simon Felix Sembiring sebagai pembicara utama dalam sesi pertama. Sesi pertama dengan bahasan target dan pencapaian peraturan Menteri ESDM tentang peningkatan nilai tambah mineral, turut menghadirkan Ir. Harjanto, M.Eng sebagai Direktur Jenderal Basis Industri dan Manufaktur Kementrian Perindustrian sebagai perwakilan pemerintah, dan Ir. Ladjiman Damanik, M.Eng sebagai perwakilan Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia. Sedangkan pada sesi kedua, Irma Kurniawati dari PT Outotec Indonesia dan Ir. Radian Z. dari PT Rekayasa Industri membahas dan mengenalkan berbagai teknologi pengolahan mineral dan material yang ada saat ini. Sebagai pembicara akhir, Hery Dwiputranto sebagai Senior Process Engineer PT Aneka Tambang, memaparkan rencana pembangunan pabrik smelter grade alumina di kawasan Mempawah, Kalimantan Barat, sebagai perwujudan pengolahan mineral yang berkelanjutan.

Rangkaian acara IChEC ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di kawasan ASEAN seperti Universiti Teknologi Petronas, University of Malaya, Curtin University (Sarawak), Universiti Teknologi MARA, University Cholalangkorn, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh November, Institut Teknologi Bandung, serta berbagai perguraun tinggi lainya. Ryan Christnata Hardika (Teknik Kimia 2011) sebagai ketua acara berharap bahwa mahasiswa teknik kimia bisa menjadi solusi permasalahan industri di Indonesia.

 

Sekilas Tentang IChEC 

Digagas oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (Himatek) ITB, IChEC diawali pada tahun 1996 dengan nama awal Lomba Rancang Pabrik Tingkat Nasional (LRPTN) yang menjadi kompetisi nasional rancang pabrik paling bergengsi untuk seluruh mahasiswa teknik kimia di seluruh Indonesia.  LRPTN terus berkembang dan akhirnya tidak hanya melingkupi kawasan Indonesia, ASEAN berhasil dilingkupi  pada kompetisinya ke-14 di tahun 2013 dengan tajuk kompetisi Regional Future Energy Challenge (RFEC). Karena rancang pabrik tidak lagi menjadi satu-satunya kegiatan, LRPTN dan RFEC melebur menjadi IChEC.


IChEC merupakan suatu ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Himatek ITB yang berkolaborasi dengan Program Studi Teknik Kimia ITB. Turut mendapat dukungan dari Badan Koordinasi Kerja Mahasiswa Teknik Kimia Indonesia (BKKMTKI), IChEC tetap mempertahankan tujuan awalnya untuk terus meningkatkan kesadaran dan semangat mahasiswa teknik kimia agar kelak menjadi pemimpin global yang tidak hanya cakap dalam keilmuan teknik kimia, namun cakap dalam berbagai disiplin ilmu.

 

Sekilas Tentang Himatek ITB

Himatek ITB merupakan himpunan yang mengedepankan pengembangan keprofesian di bidang teknologi kimia. Pembentukan karakter dan soft skill bagi para anggotanya, serta memberikan corak bagi kemahasiswaan Indonesia, selalu dijunjung tinggi sebagai visi utama sejak Himatek didirikan pada 26 September 1952. Memiliki sekretariat di Labtek-X ITB, Himatek menjadi wadah organisasi bagi mahasiswa Teknik Kimia ITB untuk mengembangkan diri menjadi manusia seutuhnya.  Pengembangan teknologi kimia yang aplikatif serta pengabdian masyarakat bernuansa keprofesian, menjadi ciri khas pergerakan Himatek ITB.

 

Sumber foto: Dokumentasi panitia