Seminar Geopoint 2012: Tanggapi Isu Keterbatasan SDM Informasi Geospasial
Oleh Neli Syahida
Editor Neli Syahida
Tema "Tantangan Dalam Implementasi UUIG: Mengatasi Keterbatasan SDM" dipilih dalam menanggapi adanya Undang-Undang yang baru, yaitu Undang-Undang Informasi Geospasial (UUIG). Setelah melalui pengkajian yang cukup mendalam, himpunan mahasiswa geodesi mengambil kesimpulan bahwa ketidaksiapan dalam UUIG ini terletak pada SDM di bidang Informasi Geospasial yang terbatas, baik secara kualitas maupun kuantitas. Oleh karena itu, mereka berusaha membahas masalah ini melalui seminar dengan narasumber yang ahli di bidang tersebut.
Seminar ini terdiri dari tiga sesi. Sesi pertama merupakan keynote speech yang menghadirkan dua pembicara. Pembicara pertama adalah Ir. Budhy Andono Soenhadi, MCP. (Sekretaris Utama BAKOSURTANAL) yang menyampaikan tentang "Kebutuhan SDM Informasi Geospasial Secara Kualitas dan Kuantitas untuk Mewujudkan Amanat UUIG".
Sementara itu, pembicara kedua adalah Prof. Hassanudin Z. Abidin (Ketua Kelompok Keahlian Geodesi FITB ITB) yang menyampaikan tentang "Keterkaitan Pihak Pemerintah, Industri Swasta, dan Akademisi dalam Pengembangan Informasi Geospasial di Indonesia Melalui Pemberdayaan SDM Informasi Geospasial yang Berkualitas." Sesi kedua berisi pembahasan tentang kebutuhan institusi/industri akan SDM IG yang berkualitas. Pembicara yang dihadirkan meliputi pihak pemerintah dan swasta.
Sedangkan sesi terakhir membahas mengenai strategi penyediaan dan pemberdayaan SDM IG yang berkualitas dan tersertifikasi untuk menunjang perwujudan dari amanat UUIG. Pembicara berasal dari pihak penyedia SDM IG, yaitu instansi pendidikan serta instansi swasta yang memberikan diklat dan sertifikasi bagi surveyor.
Wadah Interaksi
Selain seminar, acara yang tidak kalah penting adalah professional meeting. Acara ini merupakan wadah bagi perusahaan untuk saling berinteraksi bisnis dalam bentuk stand dan meeting table, serta sesi presentasi untuk mempromosikan perusahaan masing-masing. Perusahaan yang ikut berpartisipasi dalam acara ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang geospasial, seperti perusahaan survey dan pemetaan tetris, hidrografi, LIDAR, software geospasial, institusi pemerintah, dll.
Dengan adanya acara ini, hasil yang diharapkan adalah timbulnya gagasan untuk penyelesain masalah keterbatasan SDM di bidang geospasial. "Tentunya, panitia berharap outcome dari seminar ini adalah adanya rekomendasi dari berbagai pihak untuk penyelesaian masalah keterbatasan SDM Informasi Geospasial dalam menghadapi UUIG ini. Paling tidak, inilah peran yang bisa dilakukan mahasiswa untuk berkontribusi dalam kemajuan bangsa", ungkap Albert Adityas Satria Wibawa, selaku Ketua Panitia Geopoint.