Seminar Kiat Dunia Usaha dalam Menyikapi Bunga Kredit, Bahan Bakar Minyak, dan Tarif Listrik

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Sabtu, 22 April 2006, Ikatan Alumni Magister Manajemen ITB menyelenggarakan Seminar Sehari dan Diskusi Panel bertajuk "Kiat Dunia Usaha dalam Menyikapi Bunga Kredit, Bahan Bakar Minyak, dan Tarif Listrik". Sebagai pembicara hadir mereka yang berkompeten dalam tiga fokus seminar ini, yaitu bunga kredit, harga bahan bakar minyak, dan tarif listrik. Dari aspek 'bunga kredit', hadir langsung Sigit Pramono, Direktur Utama BNI memberikan pemaparan mengenai peta krisis ekonomi Indonesia, dan usulan perbaikan. Dari aspek 'bahan banyak minyak', hadir Ahmad Faisal, Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina. Faisal memberikan gambaran dan ambisi Pertamina yang baru; lengkap dengan solusi Pertamina memberikan efisiensi biaya BBM bagi dunia usaha. Faisal memberikan empat solusi yaitu: kontrak jual-beli BBM, sistem franko, vendor held stock, dan customized product solution. Syaiful Bakhri Ibrahim, Ketua Centre of Energy and Power Studies (CPES) hadir mewakili PT PLN memberikan insight mengenai sisi 'tarif dasar listrik'. Kenyataan bahwa tarif dasar listrik tidak jadi dinaikkan oleh pemerintah membawa serangkaian pukulan bertubi-tubi bagi PLN. Inilah yang hendak diungkap oleh Syaiful. Syaiful memberikan dengan gamblang peta permasalahan dan buah simalakama yang harus ditelan oleh PLN. Kendati demikian, juga diungkap mengenai visi dan strategi PLN ke depan untuk memecahkan masalah ini. Sebagai pembukaan turut hadir Menteri Riset dan Teknologi yang juga mantan Rektor ITB, Kusmayanto Kadiman. Joseph Mahakam hadir sebagai wakil dari pihak industri yang mengalami secara nyata beratnya kondisi ekonomi yang ditanggung oleh sektor usaha sekarang. Dr. Arifin M. Siregar, mantan Menteri Perdagangan serta mantan Gubernur Bank Indonesia turut memberikan pengantar di awal seminar ini, mengenai intisari perkembangan ekonomi Indonesia mutakhir. Seminar ini dihadiri oleh para praktisi bisnis serta pengusaha dari sektor menengah dan kecil.