Seminar “Membangun Paradigma Baru Kebijakan Industri Infrastruktur Melalui Transformasi Kerjasama Pemerintah-Universitas-Industri”

Oleh Unit Sumber Daya Informasi

Editor Unit Sumber Daya Informasi

KPP Kebijakan Industri – LPPM ITB, pada hari Kamis, 15 Januari 2004 di Aula Barat ITB, jalan Ganesa 10 Bandung menyelenggarakan Seminar “Membangun Paradigma Baru Kebijakan Industri Infrastruktur Melalui Transformasi Kerjasama Pemerintah-Universitas-Industri” dengan tema: Membangun Paradigma Baru Kebijakan Industri Infrastruktur (ICT, Transportasi, Energi, Perbankan)” Ketua Panitia Pelaksana Dr.Eng.Ir. T.A. Sanny, M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan bahwa Negara kita telah mengalami pergeseran paradigma kepemerintahan, dari paradigma sentralistik menjadi paradigma desentralistik. Perubahan-perubahan paradigma ini memberikan perubahan undang-undang, regulasi, sistem perpajakan, sistem ketenagakerjaan/perburuhan, PP, keppres, kewenangan dan sebagainya. Sekalipun banyak pengamat mengatakan bahwa 3 tahun otonomi daerah telah mendapat raport merah.Sebagai konsekwensi dari semua itu, maka industripun harus mampu membangun paradigma baru agar terjadi atmosfir baru yang dapat memicu berkembangnya industri. Beliau mengatakan pula bahwa ini saat yang tepat, untuk membangkitkan kembali industri negara kita, dimana berbagai parameter kebangkitan ekonomi telah terlihat; dolar relatip telah stabil, kestabilan ekonomi makro diawal tahun 2004 ini diharapkan terus berlanjut. Untuk mendapatkan rekomendasi kebijakan yang tepat sehabis seminar ini, team kebijakan industri ITB akan mengadakan roundtable ke industri-industri sambil pula melakukan road-mapping berbagi industri di negeri ini, sedangkan berkaitan dengan otonomi daerah kami telah bekerjasama dengan berbagai asosiasi pemerintahan antara lain APPEKSI, APKASI, FKDPM, dan sebagainya. Diharapkan ITB pun akan ke daerah melakukan roundtable dan melakukan penelitian di daerah, untuk membantu pengembangan industri mereka dan UKM khususnya. Rektor ITB, Dr. Kusmayanto Kadiman juga memberi sambutan dalam acara seminar, dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa sesuai dengan Kebijakan Umum ITB sebagai salah satu Academic Exellence for Industrial Relevance, yakni; melaksanakan penelitian untuk pengembangan teknologi yang dapat diaplikasikan guna kekuatan perekonomian nasional dan menghasilkan technopreneur yang mampu mengembangkan industri dalam negeri yang kompetitif dalam era globalisasi. Disamping itu sebagai Academic Exellence for Empowerment, ITB memiliki komitmen untuk memberdayakan institusi-institusi strategi nasional, khusus pada industri. Oleh karena itu, ITB merasa berkewajiban untuk melakukan road mapping tentang industri Indonesia saat dan mencoba mencari paradigma baru dalam pengembangan industri masa mendatang. Oleh kepada KPP Kebijakan Industri mempunyai tugas untuk melakukan penelitian mendalam tentang perkembangan Industri Indonesia saat ini dan mencari solusi atau blue-print tentang industri pada masa mendatang. Seri seminar Kebijakan industri ini diharapkan dapat menguakkan segala problem ke industrian nasional. Seusai Rektor memberikan sambutan beliau menyaksikan Penandatangan Perjanjian Kerja Sama antara PT Telkom dengan ITB tentang Smart Campus. Perjanjian ini merupakan salah satu wujud nyata kerjasama antara ITB dengan Industri, demikian dikemukakan oleh Direktur Kemitraan ITB, Dr. Rudy Hermawan Karsaman. Sebagai Keynote Speaker dalam Seminar adalah Drs. Noordin Noor, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri dan Dagang Kecil dan Menengah Departemen Perindustrian dan Perdagangan, sedangkan para pemakalah terdiri dari : Ir. Suryatin Setiawan, Direktur Bisnis Jaringan PT Telkom Ir. Sjahrizal Siregar, M.Sc., Direktur Teknik PT Kereta Api Indonesia Dr. Armein Z.R. Langi, M.Sc. (ITB) Dr. Muliaman Hadad, Kepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan Bank Indonesia. (sumber : Makalah Seminar )