Seminar Teknik Industri Tekankan Pentingnya Manajemen Risiko dalam Pengelolaan Sistem Rantai Pasok
Oleh Neli Syahida
Editor Neli Syahida
Acara dibuka pada pukul 08.00 oleh dengan sambutan oleh Ketua Program Studi Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri, Dr. Ir. T.M. Ari Samadhi. Sesi pertama seminar ini menghadirkan Bambang S. Soekarno selaku Direktur HRLD PT. Asuransi MSIG. Bambang Bercerita tentang awal mula bagaimana bisnis perusahaan asuransi di Indonesia berjalan. Menurutnya, selama ini masyarakat cenderung hanya mengetahui tentang asuransi jiwa dan asuransi kendaraan. Padahal jika ditinjau jauh lebih luas lagi, asuransi juga mencakup kerugian-kerugian lain seperti marine cargo insurance, asuransi kebakaran dan asuransi banjir.
Pembicara kedua dalam sesi pertama ini adalah Dedi Damhudi, Senior Production Manager PT Asuransi MSIG Indonesia. Diskusi ini membahas tentang risiko dan asuransi. Dedi mengemukakan tentang pentingnya manajemen risiko dalam mengembangkan perusahaan. Dedi juga mengungkapkan bahwa social insurance di Indonesia sedang naik daun dan mengalami pertumbuhan yang sangat baik.
Selanjutnya, pembahasan beralih ke topik "Risk Survey: Risk Engineer". Sesi ini menghadirkan Andry C., seorang Risk Survey Manager PT Asuransi MSIG Indonesia sebagai pembicara. Dalam kuliahnya, Andry memaparkan tentang survei risiko dan mekanisme survei dalam berbagai aspek. Menurut Andry, seorang engineer merupakan komponen penting dalam melakukan survei risiko di lapangan. "Sudah selayaknya seorang engineer itu mengerti bagaimana cara melakukan manajemen risiko dalam pekerjaan", tandasnya.
Sesi kedua seminar ini menghadirkan Mr. Chong Peng Yeo selaku ahli sistem ranti pasok dari Interisk Asia sebagai keynote speaker. Chong Peng Yeo memulai pemaparannya dengan pembahasan mengenai bencana-bencana yang melanda dunia dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Peng Yeo, bencana alam yang melanda suatu negara akan berefek pada sistem rantai pasok seluruh dunia. Peng Yeo mencontohkan bagaimana efek bencana alam yang melanda Jepang pada 2011 pada perekonomian dan sistem rantai pasok negara-negara lain di sekitarnya. Oleh karena itu, manajemen risiko berperan penting untuk menjaga agar sistem rantai pasok tidak terganggu. "Dalam sistem rantai pasok, manajemen risiko dan asesmen risiko memegang peranan sangat penting karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan," ungkap Chong Peng Yeo.
(Oleh: Ahmad Ibrahim Fahmi, ITB Journalist Apprentice 2013)